Editor / Pewarta : Frans Kasumbala
SITARO (Gawai.co) – Kantor Imigrasi Kelas II Tahuna mengapresiasi upaya Camat Siau barat dan Pemerintah Kampung di Pulau Makalehi, usai memeriksa tiga kapal berbendera malaysia yang berada di perairan Pulau Makalehi. Minggu (12/03/2023).
Kantor Imigrasi Kelas II Tahuna bersama Tim Pengawasan orang asing (Pora) yakni unsur Kejaksaan Sitaro, Balai Karantina, Syahbandar Ulu Siau, TNI Angakatan Laut, Camat Siau barat dan Kepala Desa Makalehi Timur mengecek langsung ke kapal sesuai laporan.
Dan benar, Kata Wawan Azmar Mido selaku Kepala Seksi Intelijen dan Penindkan Keimigrasian dua kapal jenis tongkang dan satu kapal tunda atau tugboat dengan nama lambung KM Madu Jaya 1.
“Kita sudah periksa dan benar ada tiga kapal dengan bendera malaysia dan indonesia,” ungkap Wawan.
Lebih lanjut, Kepada media Wawan menyampaikan hasil pemeriksaan Tim Pora belum ada indikasi pelanggaran keimigrasian.
“Paspor mereka berlaku dan sah, empat orang dua diantaranya warga negara India, dan duan lainnya masing masing myanmar dan Malaysia,” jelasnya.
Wawan juga mengungkapkan terkait seperti apa tindakan kedepan masih akan dilaporkan kepada pimpinan setiap lembaga, baru nanti akan dijabarkan langkah selanjutnya.
“Kita sebatas melaporkan temuan di lapangan, nanti seperti apa tinggal menunggu perintah pimpinan,” kata Wawan.
Wawan mewakili seluruh Tim Pora ikut mengapresiasi langkah yang di ambil Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) khususnya Camat Siau Barat dan Pemerintah Kampung di Pulau Makalehi yang langsung berkoordinasi.
“Kita apresiasi Camat Siau Barat Pak Buyung Mangangue yang langsung menginformasikan serta Kepala Desa Makalehi Timur” ucapnya.
“Selain itu, Pemerintah Kecamatan dan Kampung berkolaborasi membantu kru kapal kekurangan bahan makanan untuk di berikan bantuan makananan, itu luar biasa,” salutnya.
Sementara itu, Camat Siau Barat Buyung Mangangue saat diwawancarai menyampaikan informasi datang dari warga di Pulau Makalehi. Karena itu dia ikut menyampaikan terimakasih kepada penghuni Pulau terdepan Indonesia itu.
“Mereka adalah warga yang luar biasa, kejadian seperti ini bukan hanya sekali terjadi dan setiap warga yang ditemukan pasti selalu di tolong,” Kata Mangangue. (Frans)