Editor/Pewarta: Maher Kambey
MITRA (Gawai.co) – Aliansi Masyarakat Adat (AMAN) Sulawesi Utara, menggelar musyawarah wilayah uswil) ke-III AMAN Sulut yang bertempat di Komunitas Tou Pasan Ratahan, Desa Minanga Tiga, Kecamatan Pusomaen, Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra).
Dalam muswil tersebut, Kharisma Kurama terpilih sebagai Ketua Badan Pengurus Harian (BPH) AMAN Sulut yang akan melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan periode 2022-2027.
Pasca terpilih, Kharisma mengatakan akan tanggap membela, aktif melindungi dan cepat melayani masyarakat adat yang ada di Bumi Nyiur Melambai.
Menurutnya hal tersebut menjadi inti perjuangan yang akan dilaksanakan sesuai dengan semangat masyarakat adat.
Dia melanjutkan, permasalahan yang dihadapi masyarakat adat di Indonesia terlebih khusus di Sulut adalah konflik agraria.
Banyak masyarakat adat keluar dari tanahnya karena perselingkuhan kapitalis dan pemilik kekuasaan, ungkapnya pada Kamis (25/9/2022).
“Hal ini pun menjadi konsen perjuangan kami untuk membela hak masyarakat adat terlebih khusus di Sulut,” tegas Kharisma
Dirinya mengungkapkan, ke depan perlu untuk mendorong perubahan hukum, kebijakan, peraturan dan perjanjian di tingkat provinsi.
“Ini dimaksudkan agar hak-hak masyarakat adat bisa diakui dan dilindungi. Hal itu yang nanti akan menjadi salah satu konsen mereka.
“Adanya perda masyarakat sangat diharapkan. Permasalahan masyarakat adat di Sulut sangat kompleks. Pengrusakan situs-situs waruga dan penanda budaya kerap terjadi di daerah ini karena tidak adanya payung hukum seperti perda adat. Hal ini pun bakal diperjuangkan,” ujarnya.
Lebih lanjut dia berujar, pihaknya juga akan memperkuat organisasi sayap AMAN Sulut periode 2022-2027.
Konsolidasi bersama organisasi sayap, yaitu Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN), Perempuan AMAN dan Sekolah Adat akan selalu jadi pegangan dari mandat yang diberikan.
“Maka dari itu, kami akan selalu bersama-sama dengan mereka untuk menggapai visi dan misi organisasi AMAN,” tutupnya. (Mhr)
