Editor/Pewarta: Edwin Bawole
MINUT (Gawai.co)- Bakal calon Kumtua Desa Tontalete, Kecamatan Kema, Kabupaten Minahasa Utara (Minut) Hengky Dunggio, merasa kesal dengan keberadaan panitia pemilihan desa, yang sampai hari ini tidak jelas.
Kepada media ini disampaikan Dunggio, ia sangat kecewa dengan kepanitian yang dibentuk BPD Tontalete. Menurutnya, BPD gagal dalam pembentukan panitia yang dimata Dunggio tidak bertanggungjawab dengan tugas mereka selaku panitia.
Dituturkan Dunggio sebagai bakal calon yang berkewajiban untuk melengkapi berkas, sampai hari ini sudah dua kali membawa berkasnya, tapi kantor sekretariat panitia pemilihan desa,didapati dalam keadaan tertutup.
“Sejak kemarin saya mendatangi sekretariat, tapi yang saya temui kantor sekretariat tertutup dan pantia hanya hadir satu orang,” tutur Dunggio
Lebih jauh ia menjelaskan, kemarin ia menemui Kumtua Desa Tontalete dan inisisasi dilakukan kumtua Stenly Ruben Sagai. Lewat HP ia menghubungi ketua BPD Stela Pangemanan.
Beberapa saat kemudian Pangemanan mendatangi kantor Kumtua dan adakan musyawarah singkat dengan Dunggio yang saat itu didampingi beberapa orang pendukungnya.
Dari musyawarah itu, ketua BPD menegaskan sekretariat akan dibuka besok (hari ini).
Berdasarkan penyampaian itu, Dunggio kembali mendatangi sekretariat panitia selasa (2/8/2022).
Didampingi beberapa pendukungnya, Dunggio yang mendapati kantor sekretariat tertutup,merasa kecewa. Dengan kesal ia mengatakan hal ini sudah tidak adil. Ia merasa waktunya dirugikan. Sebab, ketentuan yang diberlakukan, untuk kelengkapan berkas bakal calon, estimasi waktunya terbatas sampai pada tanggal 5 bulan Agusutus ini.
Yang aneh menurut Dunggio, panitia yang sudah dibentuk telah menjalankan tugasnya hingga tahapan pendaftaran, diketahui ada empat bakal calon yang mendaftarkan diri. Tapi sekarang, untuk tahapan kelengkapan berkas keberadaan pihak panitia tidak jelas.
“Saya heran sewaktu tahapan pendaftaran bakal calon, panitia pemilihan desa mengakomodir empat orang. Itu menunjukan bahwa panitia telah menjalankan tugasnya. Tapi mengapa sejak beberapa hari lalu,kantor sekretariat ditutup. Ada apa?,”ucap Dunggio kesal.
Menyikapi situasi ini, kepada wartawan ia menegaskan, pihaknya akan menempuh jalur hukum terkait dengan hal ini. Sebab sudah dua hari berturut-turut mendatangi kantor sekretariat, tapi tetap dalam keadaan tertutup. Menurutnya, tahapan waktu terus berjalan. Dengan keadaan seperti ini pihaknya sangat dirugikan. “Kami sangat dirugikan dengan waktu,saya akan menempuh jalur hukum”tegas Dunggio.
Diketahui media ini,sekretariat Panpil desa Tontalete ditutup sejak jumat (30/8) lalu. Sementara ketua BPD Stela Pangemanan dihubungi media ini melalui telepon genggam mengatakan, pagi ini ia menyempatkan diri ke kantor Kumtua Tontalete, tapi untuk urusan melengkapi berkas para bakal calon,itu kewenangan panitia.
“Saya ketua BPD, tidak punya kewenangan untuk urusan kelengkapan berkas para bakal calon. Sudah ada panitia yang dibentuk,dan kewenangan itu ada pada mereka.” ucap Pangemanan.
Informasi tentang panitia, sesuai penuturan Plt. Hukum Tua Tontalete, Stenly R Sagai Senin (1/8/2022), empat orang panitia dikabarkan mengundurkan diri. Tapi sampai saat ini belum ada surat pengunduran yang resmi.
Di sisi lain, Ketua panitia Debby Sandra Sulu dihubungi awak media mengatakan, dirinya sudah mengundurkan diri, dan berita acaranya telah dibuat, ditandatanganinya, disaksikan oleh Kumtua Desa Tontalete dan camat Kema tepatnya Senin (1/8/2022) kemarin.
“Saya sudah mengajukan surat pengunduran diri sejak jumat pekan lalu dan berita acaranya semalam sudah saya tandatangan disaksikan oleh Kumtua Desa Tontalete dan camat Kema,” terang Sulu.
Hingga berita ini dirilis,kantor sekretariat panitia pemilihan Kumtua desa Tontalete masih tertutup. (Eba)