BI Perluas Akseptasi Pembayaran Digital di Minahasa Utara Lewat Sinergi dengan Utu Keke 2025

Pewarta : Michelle de Jonker

Editor : Misel Pontoh

MINAHASA UTARA (gawai.co) — Sinergi antara Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara (BI Sulut) dan penyelenggaraan Utu Keke Minahasa Utara 2025 berhasil mencatatkan lonjakan signifikan dalam perluasan akseptasi transaksi digital di daerah.

Selama rangkaian kegiatan berlangsung, tercatat 124.988 transaksi QRIS, menjadikan ajang duta wisata ini sebagai salah satu platform paling efektif dalam mempercepat adopsi pembayaran digital di masyarakat.

Kolaborasi ini tidak hanya bertumpu pada event seremonial, tetapi juga memadukan edukasi, literasi, dan pemberdayaan generasi muda. Pada tahap awal, seluruh finalis mengikuti Training of Trainers (ToT) yang mengulas materi Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah, QRIS, hingga Pelindungan Konsumen. Dengan bekal tersebut, para finalis kemudian berperan sebagai duta literasi digital melalui konten edukatif di media sosial dan penerapan QRIS sebagai mekanisme voting kategori BI Favorit.

Keseriusan BI Sulut terlihat semakin kuat lewat penyelenggaraan roadshow pembayaran pajak dan retribusi daerah secara nontunai di 10 kecamatan. Berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara, para finalis Utu Keke turun langsung menemui masyarakat untuk menyosialisasikan manfaat digitalisasi Penerimaan Asli Daerah (PAD). Kehadiran figur publik muda terbukti lebih efektif menjangkau berbagai kalangan, mulai dari pelaku UMKM hingga masyarakat umum.

Menjelang grand final, BI Sulut juga melaksanakan deep interview untuk mengukur pemahaman finalis tentang sistem pembayaran sebagai dasar penetapan kategori BI-STARS.

Kepala Tim Sistem Pembayaran BI Sulut, Ircham Andrianto Taufick, menegaskan bahwa dampak kolaborasi ini sangat nyata terhadap ekosistem digital daerah.

“Per September 2025, Minahasa Utara memiliki lebih dari 23.000 merchant QRIS, termasuk 1.000 merchant baru sepanjang tahun ini. Angka ini menunjukkan percepatan adopsi pembayaran digital oleh pelaku usaha,” ujar Taufick.

Ia juga mengungkapkan lonjakan signifikan pada kinerja transaksi digital.

“Periode Januari-September 2025 mencatat 3,2 juta transaksi QRIS senilai Rp313,45 miliar, jauh melesat dari periode yang sama tahun 2024 yang hanya mencapai 553 ribu transaksi dengan nilai Rp73,04 miliar. Kenaikan lebih dari 400% ini menunjukkan perubahan perilaku masyarakat secara nyata,” tambah Taufick.

Pada malam puncak Utu Keke 2025, BI Sulut mengumumkan penerima penghargaan kategori yang didukung BI.

Steve Rumangkay dinobatkan sebagai Utu BI-STARS, Natasya Pingkan sebagai Keke BI-STARS, Felia De Lauran sebagai Keke BI Favorit, dan Joshua Tingon sebagai Utu BI Favorit. Sementara gelar utama diraih oleh Ronaldo Tjiabrata (Utu 2025) dan Princesa Maria Kamagi (Keke 2025).

Sinergi BI dengan Utu Keke 2025 menjadi contoh nyata bahwa kolaborasi lintas sektor dapat memperkuat ekosistem pembayaran digital secara inklusif. Dengan mengedepankan pendekatan komunitas dan peran generasi muda, Minahasa Utara berpotensi menjadi salah satu daerah dengan akselerasi digitalisasi tercepat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat di Sulawesi Utara.

Mdj

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *