Suasana pelaksanaan penandatanganan MoU secara virtual diikuti Rektor Unima Prof Dr Deitje A. Katuuk beserta delapan kampus lainnya. (ist)
Editor: Tim Gawai
TONDANO (Gawai.co) – Universitas Negeri Manado (Unima) beserta delapan kampus lainnya sepakat untuk memacu meningkatkan dan mengembangkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), sarana dan prasarana, terutama saling menunjang dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Hal ini tercantum pada pokok tujuan dalam penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pada penyelenggaraan konferensi bersama internasional, Jumat (16/10).
Pada kesempatan tersebut sembilan kampus yang bersatu dan berkomitmen untuk memajukan kualitas pendidikan ini melaksanakan penandatanganan yang diikuti langsung para rektor, termasuk Rektor Unima Prof Dr Deitje A. Katuuk.
Prof Dei pada kesempatan tersebut menyampaikan, rasa bangga karena boleh tergabung dalam kelompok ini dengan tujuan mulia. Yakni untuk memajukan kualitas pendidikan bahkan mengembangkan SDM unggul serta sarana dan prasarana.
Katuuk menjelaskan, para pihak, termasuk Unima, sepakat untuk mengadakan kerjasama
berdasarkan prinsip kemitraan dengan saling memberikan manfaat sesuai ketentuan yang telah ditandatangani.
“Pastinya apa yang sudah disepakati akan dijalankan. Ini tentunya menjadi langkah Unima kedepan untuk dapat bersaing termasuk meningkatkan kualitas pendidikan, SDM serta sarana prasarana kampus,” sebut Prof Dei.
Unima, kata Prof Dei, menjadi satu-satunya kampus di Sulut yang mendapat kepercayaan dalam agenda ini. Oleh sebab itu, diharapkan upaya ini mendapat dukungan penuh dari semua civitas akademika Unima.
“Program ini sangat baik. Jadi kami berharap semua civitas akademika Unima dapat mendukung secara penuh kerjasama ini,” tegasnya.
Disebutkannya, ruang lingkup dalam nota kesepahaman ini
terdiri atas bidang kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi juga penyelenggaraan konferensi bersama internasional.
Pada prakteknya, kata orang nomor satu di Unima ini, pelaksanaan kegiatan dalam MoU akan dilakukan oleh unit kerja di lingkungan para pihak dan diatur dalam perjanjian tersendiri. Kemudian, untuk biaya dan fasilitas yang diperlukan dalam pelaksanaan kerjasama ini menjadi beban para pihak.
“Nota kesepahaman ini nantinya berlaku dengan jangka waktu enam tahun. Jika ada pihak yang mau berhenti atau keluar dari perjanjian, maka harus memberitahukan secara tertulis sekurang-kurangnya tiga bulan sebelum berakhirnya nota kesepahaman tersebut. Nantinya perjanjian ini akan diperbaharui dan ditandatangani setiap tahun,” beber Katuuk.
Lebih lanjut dikatakan Katuuk, program ini sangat tepat dan berkaitan erat dengan visi misi Unima Mapalus. Guna mengembangkan kualitas SDM, sarana dan prasarana, terutama peningkatan di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, maka Unima perlu bekerjasama dengan kampus lainnya.
Menurut Katuuk, komitmennya untuk membangun bersama, bekerja bersama dan maju bersama merupakan tujuan utama Unima kedepan. “Agar Unima betul-betul unggul, inovatif berdasarkan mapalus, maka perlu untuk bekerjasama dengan kampus lain. Ini merupakan lokal wisdom masyarakat di Sulawesi Utara yang bermakna gotong royong. Maka dari itu, kita harus saling menopang,” terangnya.
Dirinya mengingatkan, Unima Mapalus ini menjadi program strategis pengembangan kampus kedepan. Tidak hanya MoU, tetapi juga MoA berupa kegiatan-kegiatan konkret yang akan dilakukan bersama.
“Kerjasama antar perguruan tinggi sudah menjadi kebutuhan
mendasar bagi kemajuan dan sekaligus menjadi ukuran mutu suatu perguruan tinggi. Jadi sekali lagi saya berharap semua pihak yang ada di Unima untuk menopang program dan kegiatan nanti,” tandasnya.
Kegiatan turut diikuti para rektor dari masing-masing kampus diantaranya, Universitas Negeri Makassar Prof. Dr H. Husain Syam, Universitas Negeri Surabaya Prof Dr H. Nurhasan, Universitas Negeri Manado Prof Dr Deitje A. Katuuk, Universitas Trunojoyo Madura Dr Ec. H. Muh. Syarif, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta Dr Erna Hernawati, Universitas Kendari Ir Djoko Rahardjo, Universitas Khairun Ternate Prof Dr Husen Alting, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Prof Dr Akhmad Fauzi, Universitas Musamus Marauke Prof Dr Philipus Betaubun. (Tim Gawai)