Editor/Pewarta: Martsindy Rasuh,
TONDANO (Gawai.co) – Universitas Negeri Manado (Unima) melaksanakan ibadah sekaligus merayakan penutupan kegiatan – kegiatan dalam rangka Dies Natalis Unima yang ke-69, Senin (14/10/2024), bertempat di Kantor Pusat.
Ibadah yang dipimpin oleh Pdt. Senduk Asher Roeroe, M. Teol mengakat tema “SDM Unggul Mewujudkan Indonesia Emas 2025”.
Lewat bacaan ayat alkitab Yohanes 15:16, Pdt. Senduk menyampaikan point – point penting dalam khotbahnya yakni, mau mengingatkan kepada seluru civitas akademika Unima baik tenaga pendidik, tenaga kependidikan agar bisa mencapai Indonesia Emas 2045.
“Melaksanakan semua tanggung jawab yang baik dan menghasilkan buah – buah yang baik untuk menjadi berkat bagi banyak orang, karena kita kita ada disini karena maksud dan rencana tuhan, tidak kebetulan,” Sampainya.
Rektor Unima, Prof. Dr. Deitje Adolfien Katuuk, M.Pd., dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur kepada Tuhan, karena hari ini adalah hari yang dijadikan Tuhan, untuk kita bersama-sama berada dalam suatu syukur sukacita bersama karena Tuhan Allah Bapa di Sorga telah menganugerahkan kepada kita semua institusi pendidikan tinggi.
“Dalam perjalanan sejarahnya mengalami beberapa momentum penting dimulai dari Perguruan Tinggi Pendidikan Guru Tondano pada 22 September 1955, kemudian menjadi FKIP Unhas di tahun 1956, dan di tahun 1961 berubah menjadi Unsulutteng, dan di tahun 1965 menjadi IKIP Manado Cabang Jogyakarta,” kata Rektor saat membawahkan sambutan.
Rektor juga menuturkan, di tahun yang sama ditetapkan menjadi IKIP Manado. Sampai dengan tahun 2000 tanggal 14 Oktober, keluar Keputusan Presiden yang menetapkan konversi IKIP Manado menjadi Universitas Negeri Manado (Unima).
“Sebagai Satuan Kerja (Satker) pada Kementerian Pendidiikan dan Kebudayaan RI. Unima terus maju dan pada tahun 2022, menjadi Instansi Pemerintah pada Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yang menerakan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum,” tutur Deitje.
Rektor juga mengungkapkan telah mengalami dua tanggal penting, yaitu tanggal 22 September 1955 dan tanggal 14 Oktober 2000, dan kita mensyukuri semua itu, sehingga di tahun ini, syukur kita, kita rangkaikan menjadi bulan Syukur Dies Natalis dimulai tanggal 22 September (Pembukaan), dan 14 Oktober Penutupan) bulan syukur Dies Unima ke 69 tahun.
“Di usia yang ke 69 tahun ini, telah banyak yang dicapai oleh Unima. Proses panjang sejarah perjalanan Unima telah menunjukkan peran dari semua pimpinan dan dosen mulai dari PTPG hingga menjadi Unima BLU sekarang ini. Semua telah mengukir sejarah dan bersama-sama membangun Unima,” Ungkapnya.
Disisi lain Rektor juga menyampaikan terima kasih teruntuk para Rektor sebelumnya, semua pimpinan fakultas, program studi, dosen, pegawai, mahasiswa.
“Banyak diantara mereka telah mendahului kita semua, mereka terus membangun Unima menuju Unima Unggul, Inovatif dengan berbasiskan kearifan lokal Mapalus,” ujar Rektor Unima. (Mrt)