Tragis, Mayat Bocah Asal Koha Ditemukan Dalam Karung

Foto korban semasa hidup, dan foto korban saat ditemukan (ist)


Editor : Jhonly Kaletuang


MINAHASA, (Gawai.co) – Nasib tragis dialami Shella Sulu (13), bocah asal Desa Koha Barat, Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut). 

Setelah sempat dinyatakan hilang bebetapa hari dan dilakukan pencarian oleh keluarga dan warga setempat, gadis kecil tersebut akhirnya ditemukan namun sudah dalam keadaan tak bernyawa. Tragisnya lagi, korban ditemukan berada di dalam karung di bawah pohon pala, Jumat (21/5), pukul 01: 00 Wita, di perkebunan Karumama Minahasa. 

Informasi dirangkum, sebelumnya korban dikabarkan hilang selama 3 hari. Informasi tersebut sempat viral di media sosial, bahkan sudah dibagikan sampai tiga ribu kali dan dikomentari ratusan kali. Banyak juga warganet yang menyampaikan dukacita mendalam bagi keluarga.

“Ya Allah kasihan tega skali tu org eh,  nintau so gila stow mudah-mudahan cepat dapa dp pelaku,” tulis akun facebook Fatma Kolopita. 

Sebaliknya banyak, warganet mengecam dan mengutuk keras dugaan pelaku pembunuhan tersebut. Bahkan ada yang menuntut pelaku untuk dijatuhi hukuman mati.

“Bagus itu pelaku hukuman seumur hidup atau hukuman mati,” tulis akun facebook Rendy Koloay Tidajoh. 

Sementara itu, berdasarkan data resmi Polresta Manado, Jumat (21/5), pukul 01: 00 Wita, ditemukan mayat di Desa Koha, Jaga satu, Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa di perkebunan Karumama.

Adapun kronologis kejadian menurut keterangan saksi Andi Tumewu (32) asal Koha Jaga 2, sekitar pukul 23:30 Wita, bahwa ada  9 orang mengadakan pencarian terhadap korban, setelah di lokasi pencarian di perkebunan, mereka berpencar dan memasuki perkebunan karumama. 

Beberapa menit kemudian di lokasi perkebunan Karumama, saksi melihat karung berwarna putih ditutupi karung warna tua, tepatnya di bawah pohon pala. Saksi mendekati karung dan berteriak dengan maksud memanggil teman lain supaya teman lain mendekat dan melihat karung tersebut bersama-sama.

Kemudian saksi lainnya, Rijel Runtulalo, (27) asal Koha Barat, Jaga I, membuka karung itu karena penasaran apa isi karung tersebut. Setelah mendekati dan membuka karung mereka melihat kaki korban. Tak lama kemudian saksi ke dua memanggil dan memberitahukan ke pemerintah setempat yakni hukum tua Desa Koha Barat Antonius Sulu.

Kapolsek Pineleng IPTU, Pasaribu Kanit Sabhara IPDA Lui, utusan besama anggota Polsek Pineleng di bantu oleh tim paniki dari Polresta Manado, mendatangi TKP.

Sementara itu, berdasarkan keterangan orang tua korban, Eddy Sulu,Umur  (51), korban turun dari rumah sejak Selasa  18 Mei 2021, sekitar pukul 18:00 Wita. Kemudian kakak korban Arlando Sulu (17) menemukan korban di jalan sementara bermain bersama temannya. 

Kakaknya korban mengajak pulang ke rumah namun korban mengatakan sedikit lagi karena belum terlalu malam. Setelah sudah larut malam, korban tak kunjung pulang ke rumah, sampai besok paginya Rabu 19 Mei 2021. 

Setelah itu adakan pencarian oleh orang tua korban bersama saudaranya namun tak juga menemukan, sampai Kamis 20 Mei 2021. Setelah itu, lanjut pencarian di bantu oleh masyarakat setempat.

Sekira pukul 05:00 wita, Tiem Inafis Polda Sllut tiba di lokasi TKP, disusul Kasat Reskrim dan tim macan Polresta Manado. Kemudian, korban dibawa menuju RS Bhayangkara Manado untuk dilakukan autopsi. (Tim Gawai)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *