Sosialisasi Mappilu, Dari Minahasa Untuk Indonesia
Editor: Tim Gawai
TONDANO (Gawai.co) – Masyarakat Pers Pemantau Pemilu (Mappilu) PWI Kabupaten Minahasa mengadakan sosialisasi dan pendidikan bagi pemilih komunitas masyarakat dan pers, hal ini guna untuk memantau pemilihan kepala daerah gubernur dan wakil gubernur Provinsi Sulawesi Utara. Kegiatan ini berlangsung di cafe Kebeng Lounge dan Eatery Sasaran Kecamatan Tondano Utara, Minggu (8/11).
Sosialisasi dan pendidikan pemilih bertajuk “Wajah demokrasi kita, dari Minahasa untuk Indonesia, menuju Pilkada 2020 yang berkualitas dan bermartabat”.
Hadir sebagai narasumber diantaranya, Divisi Hukum KPU Sulut Meidy Yafeth Tinangon, Ketua Mappilu Jemmy H. Senduk, dan Kepala Badan Kesbangpol Yani Moniung.
Dalam sambutan Kaban Kesbangpol Minahasa Yani Moniung menyampaikan terima kasih atas kesempatan yang diberikan, saya mewakili Bupati dan Wakil Bupati Minahasa Royke Octavian Roring (ROR) dan Robby Dondokambey (RD) mengucapkan terima kasih atas undangan sosialisasi ini, karena bertujuan mengajak masyarakat untuk menggunakan hak suaranya dalam pesta demokrasi pemilihan gubernur dan wakil gubernur nanti.
“Kepada masyarakat Minahasa saya minta harus menggunakan hak suaranya dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur nanti, serta menjauhkan larangan-larangan yang merugikan pasangan calon (paslon) atau menguntungkan pasangan lain,” sebutnya.
Media wajib melakukan sosialisasi lewat pemberitaan tersebut, dan atas nama bupati dan wakil bupati Minahasa memberikan apresiasi atas terlaksanakannya sosialisasi ini, karena bertujuan memberikan pengertian terhadap masyarakat Minahasa.
Sementara itu, Ketua Mappilu PWI Minahasa Rivo Gosal bertindak sebagai moderator langsung membuka diskusi dengan tema “Wajah Demokrasi Kita” dari Minahasa untuk Indonesia, menuju Pilkada 2020 yang berkualitas dan bermartabat.
Dalam pemaparan komisioner KPU Sulut Meidy Y. Tinangon, menjelaskan sesuai tema dalam diskusi pada sore ini adalah wajah demokrasi kita dari Minahasa untuk Indonesia, menuju Pilkada 2020 yang berkualitas dan bermartabat. Untuk itu, menyampaikan kepada Mappilu PWI Minahasa yang telah terbentuk di 12 kabupaten/kota terima kasih banyak karena sudah menggelar sosialisasi ini.
“Saya memberikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan Mappilu PWI Minahasa tersebut, karena yang pertama kali menggelar sosialisasi dan pendidikan pemilih masyarakat dan pers pemantau Pemilu dalam Pilgub Sulawesi utara,” katanya.
Sosialisasi Mappilu Minahasa, menurut Tinangon, dari 12 kabupaten/kota yang sudah dibentuk dalam wadah masyarakat dan pers pengawas pemilu ini pertama kali dilaksanakan dan patut diapresiasi.
“Saya mengapresiasi kegiatan Mappilu Minahasa, karena dari 12 kabupaten/kota yang terbentuk. Mappilu Minahasa pertama kali menggelar kegiatan sosialisasi ini, sebab kabupaten kita adalah pioner pelaksanaan tahapan-tahapan Pilkada di daerah. Untuk itu, melalui sosialisasi media ini bisa dibaca masyarakat supaya mereka dapat menjauhkan hal-hal yang menguntungkan atau merugikan pasangan calon dan menggunakan hak pilihnya sesuai hati nurani,” ungkapnya.
Khusus kepada media yang mendapatkan advertorial atau kerjasama dari pasangan calon, diharapkan berimbang dan tidak boleh melampaui batas-batas kewajaran dari keputusan atau merugikan pasangan calon lain.
“Kita harus menyajikan berita atau advertorial betul-betul berimbang, agar ketika masyarakat membaca lewat media cetak atau elektronik mengetahui calon-calon yang bakal bertarung sesuai visi dan misi mereka,” ujar Tinangon.
Sementara itu, Ketua Mappilu Sulut Jemmy Senduk dalam pemaparannya kaitan pengaruh media masa terhadap masyarakat. Dijelaskannya, bahwa media sangat berpengaruh terhadap masyarakat dalam pemberitaan Pilkada.
Dengan demikian kita dituntut untuk memberitakan sosialisasi yang benar terhadap warga, supaya mereka bisa mengetahui pelaksanaan Pilkada harus sesuai dengan aturan.
Pemilih dalam hal masyarakat, seringkali hanya lewat media yang telah dibaca langsung mengambil kesimpulan bahwa salah satu paslon itulah yang terbaik, padahal media tersebut dalam pemberitaannya tidak berimbang.
“Saya berharap kepada teman-teman media agar pemberitaan maupun advertorial dan kerjasama dalam Pilkada supaya berimbang. Ini dimaksud, supaya masyarakat bisa mengetahui larangan saat pelaksanaan tahapan Pilkada tersebut,” pungkasnya.
Senada disampaikan Ketua PWI Minahasa Christian Tangkere, sangat diharapkan insan pers dapat menjalankan tanggung jawab dalam koridor kode etik dan profesionalitas kerja.
“Intinya bahwa pers diharapkan jadi saluran informasi publik yang netral untuk menjamin independensi. Selain itu harus hindari pemberitaan yang tidak berimbang yang bisa saja berdampak positif maupun negatif terhadap pasangan calon tertentu,” harapnya.
Pada bagian akhir kegiatan sosialisasi ini, Ketua Mappilu PWI Minahasa Levrando Gosal menyampaikan terima kasih kepada narasumber yang menyampaikan materi dan peserta yang hadir.
“Semoga kegiatan ini dapat menjadi bekal bagi kita sebagai insan pers maupun masyarakat untuk berpartisipasi sukseskan Pilkada serentak 9 Desember 2020 mendatang,” pungkasnya. (Tim Gawai)