Suasana wisuda daring Unima sekaligus perayaan HUT ke-65 yang dipimpin langsung rektor. (ist)
Editor: Tim.Gawai
TONDANO (Gawai.co) – Universitas Negeri Manado (Unima) merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-65. Sekaligus mengadakan wisuda daring bagi 918 wisudawan di gedung Auditorium Unima, Selasa (22/9).
Dalam sambutannya Rektor Unima Prof Dr Deitje Adolfin Katuuk menyampaikan puji syukur kepada Tuhan yang maha pengasih dan penyayang, karena hari ini pertama kalinya memimpin sidang di Unima.
“Perayaan dies natalis Unima ke-65 ini mempunyai arti tersendiri bagi saya. Sebab, baru kali pertama memimpin sidang yang terhormat di kampus biru ini, sebutan Unima. Karena saya belum lama dilantik oleh Kemendikbud 8 September 2020 di Jakarta,” ungkap orang nomor satu di Unima ini.
Lebih lanjut dikatakannya, peristiwa ini patut disyukuri sebagai berkat Tuhan karena sejak terlahir Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) Tondano pada 22 September 1955 silam, kemudian berubah menjadi IKIP Manado dan dikonversi menjadi Unima. Sehingga setiap tahun tepatnya 22 September tetap dirayakan, dan kali ini perayaan Dies Natalis dilangsungkan secara daring karena ditengah Pandemi Covid-19.
“Unima telah mengukir perjalanan panjang 65 tahun. Menurut saya sudah menjadi tugas kita dalam mengabdikan diri kepada masyarakat, bangsa dan negara. Untuk itu, perayaan HUT ini merupakan sejarah dari berdirinya Unima sampai menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang bisa diandalkan,” terangnya.
Perlu diketahui, rektor pun mengukuhkan satu guru besar tetap dari Fakultas Teknik Unima Prof Dr Ing Parabelem Tinno Dolf Rompas.
Dijelaskannya, bahwa guru besar atau profesor itu merupakan jabatan akademik tinggi, dan suatu penghargaan tinggi diberikan oleh negara sebagai wujud pengakuan atas prestasi akademik yang diraih. Kemudian pengakuan atas dedikasi keilmuan diberikan, untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta ikut bersama memecahkan persoalan masyarakat, bangsa dan negara.
“Bagi Unima kehadiran guru besar justru akan lebih meningkatkan akademik Unima. Dan bakal semakin memperkuat upaya-upaya kemajuan, serta pengembangan kedepan. Sebab, tugas panggilan membangun kampus biru ini, masih terbentang luas dan masih banyak anak-anak bangsa menanti tangan dingin seorang Profesor Rompas,” jelasnya.
Selain itu, pada HUT Unima ke 65 dibarengi juga dengan mewisuda 918 mahasiswa dari lulusan program doktor, magister dan strata satu pada semester ganjil di tahun 2020 ini.
“Wisuda bukanlah tradisi universitas yang rutin, tetapi bagian dari akuntabilitas akademik dan publik suatu institusi pendidikan. Oleh karenanya, kami merasa bangga mewisuda saudara-saudara dan mulai hari ini yang telah diwisuda berhak menggunakan gelar doktor, magister dan strata satu sesuai bidang ilmu anda,” ujarnya.
Sebelum mengakhiri sambutan, rektor menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Sulut Olly Dondokambey yang juga Ketua Penyantun Unima, Pimpinan DPRD Sulut, sejawat pimpinan Unima, pimpinan fakultas, direktur dan lembaga. Juga dosen dan mahasiswa, wisudawan dan wisudawati serta orang tua serta hadirin yang saya hormati dan banggakan.
“Saya berharap sinergitas ini terus ditingkatkan semua pihak. Khusus Kabupaten Minahasa, tentu merupakan garda terdepan kerjasama dilakukan, karena Tondano Unima lahir dan di kota Tondano pula saat ini Unima berkiprah,” tandasnya. (Tim Gawai)