Revolusi Unima Ala Katuuk

Suasana foto bersama usai pelaksanaan workshop Unima bersama Kemendikbud RI di Jakarta. (ist)



Editor: Tim Gawai

TONDANO (Gawai.co) – Revolusi maupun peningkatan kualitas di bidang pendidikan kampus Universitas Negeri Manado (Unima) ala Rektor Prof Dr Deitje A. Katuuk terus membuahkan hasil positif.

Sesuai target Prof Dei, dalam 100 hari kepemimpinannya sejak dilantik sebagai rektor akan melakukan banyak terobosan. Untuk itu, harapan civitas akademika Unima bahkan warga Sulut kini menunggu inovasi brilian yang dijanjikan Prof Dei dari program Unima Mapalus yang digaungkannya selama ini.

Informasi terbaru, Unima menggelar kegiatan workshop bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, terkait usulan pembukaan fakultas dan program studi (Prodi) baru. Kegiatan berlangsung di Hotel Sahid Jaya Jakarta 25-26 September.

Pada workshop itu, Prof Dei mengucapkan terima kasih atas perhatian serta dukungan dari Mendikbud RI Nadiem Makariem dan terlebih khusus Dirjen Dikti Prof Nizam karena turut memberikan support sekaligus bersedia membuka kegiatan ini.

“Perlu diketahui, Unima merupakan perguruan tinggi yang dikonversi pada tahun 2000 dari Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Manado menjadi Unima,” sebut Katuuk dalam sambutan.

Katanya, makna terdalam yang melatari proses konversi tersebut adalah memberikan mandat yang lebih luas kepada IKIP di seluruh Indonesia termasuk IKIP Manado. Mandat ini sebenarnya tidak menyebabkan pergeseran Unima dari misi fungsi utamanya, sebagai Lembaga Pendidikan dan Tenaga Pendidikan (LPTK), tapi hanya memperluas dan memperkokoh fondasi keilmuan bidang studi pendidikan.

Dilanjutkan Katuuk, seiring dengan perkembangan kebutuhan masyarakat hingga ke era revolusi industri 4.0. Sehingga Unima terpanggil untuk menjawab kebutuhan dan tantangan tersebut. Untuk itu, upaya-upaya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terus dilakukan.

“Unima saat ini sudah memiliki sejumlah prodi yang sangat perlu dikelola dengan baik oleh Unit Pengelola Program Studi (UPPS) dalam hal ini fakultas. Hakikat pembukaan fakultas yang kami usulkan ini, adalah bagian dari upaya untuk meningkatkan efektivitas pengolaan prodi bidang keilmuan yang sudah ada,” ungkap rektor.

Untuk itu, jelas Katuuk, ada sejumlah fakultas yang diusulkan yakni, Fakultas Pertambangan dan Kebumian, Fakultas Hukum, Fakultas Psikologi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
(merupakan perubahan nomenklatur dari Fakultas Ekonomi), Fakultas Kedokteran, Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat, Fakultas IImu Administrasi Negara.

Disamping itu, tambahan usulan prodi baru, untuk program sarjana (strata 1) sebanyak 22 prodi, program magister (strata 2) sebanyak 8 prodi, program doktor (strata 3) sebanyak 11 prodi, dan pendidikan vokasi sebanyak 9 prodi.

“Kiranya usulan fakultas dan prodi baru ini dapat dipertimbangkan dan disetujui seperti harapan kami, agar Unima kedepan akan lebih berkembang dan semakin maju,” terang Katuuk. 

Kegiatan turut menghadirkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nadiem Makariem, Sekjen Kemendikbud Ainun Na’im dan Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Prof Nizam, para guru besar, pembantu rektor, dekan-dekan, para ketua lembaga, anggota senat sekaligus tim pendamping dari Kemendikbud. (Tim Gawai)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *