Pingkan Sarah Girot (ist)
Editor: Tim Gawai
TONDANO (Gawai.co) – Nyaris setahun dunia ‘dihantam’ pandemi Covid-19. Berbagai hal baru, yang suka tidak suka wajib ‘ditelan’ agar bisa tetap bertahan menjalani tatanan kehidupan baru. Dalam dunia pendidikan misalnya, proses pembelajaran jarak jauh guna menghindari tatap muka atau istilah bagi mahasiswa kuliah dalam jaringan(daring) ternyata gampang-gampang susah.
Ini pula yang dirasakan wanita cantik bernama Pingkan Sarah Girot, dimana mahasiswi S2 di bidang Pendidikan Bahasa Inggris di Unima ini juga harus cerdas membagi waktu dengan latihan selam yang telah mengantarnya mendulang sejumlah prestasi baik lokal maupun nasional.”Di masa-masa belajar daring seperti ini saya lebih bisa mengatur waktu latihan dan belajar, itu kelebihannya. Kekurangannya saya sering suka malas karena daring terus, kadang juga sulit untuk mengerti apa yang dibilang oleh dosen apalagi jika saat itu mengalami masalah jaringan,” terang wanita kelahiran Manado 26 Juli 1998 ini.
Cepat adaptasi dan tentunya disiplin salah satu modal kuat untuk tetap berada dalam lajur cita-cita yang sama di era new normal. “Bagi saya, tantangan terbesar itu diri sendiri karena dari diri sendiri semuanya berasal. Entah itu rajin, malas sehat, sakit atau apapun itu, dan bagaimana saya harus break the limit itu merupakan tantangan terbesar. Dari sini kita bisa belajar mandiri, mengatur waktu latihan agar bisa seiring sejalan dengan proses kuliah dan juga prestasi,” lanjut paras cantik berzodiak Leo ini.
Melihat prestasi dari anak kedua dari tiga bersaudara ini baik di bidang akademik dimana mampu menyelesaikan studi, juga hasil kerja keras saat latihan selam yang mengantarnya mendulang medali, Pingkan mengungkapkan setiap orang memiliki waktu yang berbed untuk sukses. “Kalo nggak bisa lari, jalan! Kalau nggak bisa jalan, ya merangkak. Nggak apa-apa terlambat dari pada nggak sama sekali. Setiap orang punya waktu yang berbeda-beda untuk sukses,” kuncinya.
(Tim Gawai)