Editor: Martsindy Rasuh
TONDANO (Gawai.co) – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Nyong Noni Unima (NNU) beberapa waktu lalu telah melaksanakan kegiatan pemilihan duta kampus yang paling bergengsi, yakni pemilihan Nyong dan Noni Unima.
Peraih gelar Nyong Unima, Joshua Tiwa dan Noni Unima Pingkan Isabela Karamoy sedikit berbagi pengalaman terkait dengan kegiatan pemilihan dari awal pendaftaran hingga babak grand final.
“Awalnya terpaksa mengikuti kegiatan ini, namun tetap berusaha setelah lolos seleksi dan puji Tuhan bisa terpilih sebagai Nyong Unima,” kata Joshua.
Menurutnya, meski ini merupakan kompetisi namun rasa kekeluargaan diantara para finalis terjalin dengan baik.
“Memang itu dalam suasana berkompetisi, tetapi kami juga saling mendukung satu sama lain serta saling membantu, dan itu yang memupuk rasa kekeluargaan kami para finalis,” ujarnya.
Senada, Pingkan mengatakan melalui ajang pemilihan tersebut dirinya merasa mempunyai keluarga baru.
“Even this is a competition, tetapi rasa kekeluargaannya sangat terasa. Itu dikarenakan kami para finalis saling menyemangati dan saling memberikan dukungan emosional,” ujarnya sambil tersenyum.
Selain itu keduanya juga mengatakan bahwa dalam kompetisi tersebut juga terbangun rasa tanggung jawab yang tinggi, serta rasa kebersamaan.
“Rasa bertanggung jawab itu juga sangat terasa. Apalagi saya sebagai luri yang harus memperhatikan teman-teman finalis yang lain, dan saya juga harus memastikan semuanya agar tidak ada yang kurang,” ucap Pingkan.
“Disini juga meningkatkan rasa tanggung jawab dan kebersamaan, dimana kami semua merasa senasib dan sepenanggungan. Semua proses dan bentukan yang kami lalui membuat kami merasa seperti bisa melalui semua ini bersama-sama,” imbuh Joshua.
Ketika ditanya mengenai dukungan dari pihak keluarga, keduanya mengaku mendapat dukungan penuh dari keluarga masing-masing.
“Awalnya sudah sempat bilang ke mama kalau tidak akan mengikuti kegiatan ini, tetapi disitu mama meyakinkan untuk ikut dan juga mendukung penuh saya agar bisa mengikuti kegiatan ini,” ungkap Noni Unima.
“Meski keluarga berada jauh dari saya namun mereka tetap memberikan dukungan kepada saya saat mengatakan akan mengikuti kegiatan ini,” kata Nyong Unima.
Keduanya mengaku sangat bersyukur atas apa yang berhasil diraih, menurut Joshua dan Pingkan hal ini dapat terwujud atas usaha dan doa. (Maher Kambey)