Editor/Pewarta: Maher Kambey
TONDANO (Gawai.co) – Rektor Unima Prof. Dr. Deitje Adolfien Katuuk, M.Pd., terus mengukir prestasi. Kali ini, Unima penandatanganan MoU bersama Kementerian Sosial (Kemensos) RI terkait penanganan masalah sosial.
Unima juga merupakan salah satu dari 19 PTN di Indonesia yang tergabung dalam Perkumpulan Perguruan Tinggi Kependidikan Negeri (PPTKN), yang menyatakan kepedulian terhadap masalah sosial di lingkungan pendidikan tinggi.
Diketahui, penandatanganan MoU ini adalah tindak lanjut dari hasil Konaspi X yang dilaksanakan di Grand Kawanuna Manado Oktober tahun 2022, dimana saat itu Unima menjadi tuan rumah penyelenggara agenda nasional tersebut.
Prof. Dr. Dei sendiri ikut menandatangani MoU tersebut dan disaksikan langsung Menteri Sosial, Tri Rismaharini. Bahkan, dalam unggahan foto di Facebooknya, nampak Rektor Unima berdiri tepat di samping Menteri Risma.
Penandatanganan MoU dilakukan dalam acara Forum Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) dan Ramah Tamah Evaluasi Pasca Konaspi X.
LPTK adalah perguruan tinggi negeri atau swasta yang ditunjuk pemerintah untuk menyelenggarakan program sarjana pendidikan (PSP) dan pendidikan profesi guru (PPG) guna memenuhi kebutuhan pendidik yang berkompeten di Indonesia.
Mensos Risma dalam sambutannya mengajak perguruan tinggi untuk dapat menjalin sinergisitas dalam penanganan masalah sosial di Indonesia.
Sebab, lanjut mantan Walikota Surabaya itu, penanganan masalah kemiskinan, disabilitas, dan anak itu terasa berat jika ditangani sendiri.
“Perguruan tinggi harus bisa berkontribusi dalam penguatan ilmu pengetahuan dan transfer teknologi,” kata Risma.
“Sumber daya yang terdidik dan terampil, menjadi kunci dalam upaya pemerintah menangani kemiskinan. Dalam setiap kunjungannya, Mensos menekankan bahwa pendidikan menjadi sangat penting dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat,” tutur Risma yang belakangan namanya masuk dalam radar Cawapres RI 2024.
Di hadapan Rektor, Wakil Rektor dan para tamu undangan yang hadir, Mensos Risma memaparkan program-program Kementerian Sosial untuk mensejahterakan masyarakat. Meliputi program pemberdayaan sosial, perlindungan dan jaminan sosial, dan rehabilitasi sosial.
Program Kementerian Sosial menjangkau seluruh wilayah tanah air, mulai dari Aceh sampai dengan Papua. Tidak hanya wilayah yang mudah dijangkau, tapi sampai ke wilayah pedalaman dan lokasi Komunitas Adat Terpencil (KAT). Bahkan wilayah terluar daerah perbatasan Indonesia.
Permasalahan anak-anak dan disabilitas memerlukan penanganan dengan cara yang berbeda. Sehingga Mensos Risma berpesan untuk pengajaran terutama PAUD dan SD, guru-guru nya bisa mengajar inklusi.
Selain itu, pembekalan kepada para guru dan pendidikan sejak dini kepada anak-anak agar dapat terhindar dari pelecehan seksual menjadi poin penting.
Turut hadir Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdikbudristek RI Nizam, Staf Khusus Menteri Sosial (SKM) Bidang Komunikasi dan Media Massa Don Rozano Sigit Prakoeswa, SKM Bidang Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial dan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial Luhur Budijarso Lulu, Direktur Sumber Daya Kemdikbud Ristek RI Sofwan Efendi, Rektor UNM Husain Syam, Jajaran Rektor, Ketua Senat, Wakil Rektor dan Ketua Lembaga PPTKN. (Mhr)