Editor/Pewarta: Martsindy Rasuh
TONDANO (Gawai.co) – Chrisanti Friselia Chenly Liey yang biasa disapa Isel ini, merupakan mahasiswa lulusan Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia.
Gadis berusia 22 tahun kelahiran Kembes Kabupaten Minahasa ini, mengungkapkan bahwa kuliah di pendidikan Bahasa Indonesia ialah memahami pentingnya penggunaan Bahasa Indonesia di era yang semakin modern.
Menurutnya, sebagai alumni Pendidikan bahasa Indonesia FBS dia mengaku mengambil jurusan tersebut, ingin memperdalam tentang ilmu bahasa, mulai dari mempelajari mata kuliah semiotika, filsafat bahasa, wicara publik, dan Linguistik forensik.
“Tentunya, secara pribadi saya melihat di situasi dan kondisi yang ada di zaman sekarang banyak orang awam yang mengaggap sepele dengan jurusan bahasa indonesia, padahal belajar tentang bahasa indonesia pun sangat sulit tuk dilakukan.” Ungkapnya.
Disisi lain, isel yang juga hobi menyanyi ini, juga bercita – cita menjadi ahli Bahasa, memiliki hobi yakni menulis puisi, ini yang juga menjadi dasar kuat untuk dirinya mengambil jurusan pendidikan Bahasa di FBS.
“Keinginan tersendiri ialah mengkombinasikan teori – teori bahasa Indonesia dengan idenya sendiri menjadi sebuah karya,” Sehingga dirinya bisa menciptakan beberapa karya tentang puisi dengan kata diksi indah yang jarang di ketahui oleh banyak orang dan telah dipublikasikan dalam Rangkaian Kisah dan Rasa di Guepedia Penerbitan di Jakarta, tutur Isel.
Diketahui, isel yang juga memiliki ketertarikan terhadap seni dan budaya, tergabung di dalam Sanggar Seni Toar Lumimuut FBS Unima dengan pernah menjabat sebagai Ketua Divisi Tari S.s Tolu selama 1 tahun lebih.
Isel empat tergabung dalam beberapa organisasi yaitu, Himpunan Mahasiswa Jurusan dengan menjabat sebagai Ketua Kewirausahaaan HMJ, dan Anggota di Ikatan Mahasiswa Minahasa. Bukan hanya itu dirinya juga pernah terlibat dalam seni teater dan musikalisasi puisi yang pernah tampil baik dalam maupun luar kampus.
Berawal dari kecintaannya terhadap seni dan budaya, dirinya yang sudah mengenal Tari Maengket sejak semasa Sekolah Dasar (SD) gemar mengikuti banyak festival Seni Nasional yang menampilkan tari – tarian termasuk tarian tradisi suku Minahasa, yakni Maengket.
Isel mengaku memulai eksplorasi tentang Tarian Maengket, Sejak saat dirinya diperkenalkan oleh gurunya semasa SD, dirinya memiliki ketertarikan yang tinggi di bidang seni.
“Sejak diperkenalkan dengan tarian Maengket, saya merasa adanya daya tarik tersendiri yang bisa mengekspresiakan diri lewat koreografi, menyampaikan pesan melalui lagu, gerakan, dan simbol-simbol, dan ia juga berharap agar Tarian Minahasa khususnya tari maengket dapat berkembang lebih luas lagi, bahkan sampai ke Internasional” Pungkasnya.
“Melihat di Era Revolusi 4.0 banyak sekali kalangan-kalangan muda yang minim pengetahuan tentang tari maengket di karenakan ada tarian modern yang menurut mereka terlihat lebih keren. Sehingga perlu adanya kegiatan yang berhubungan dengan Tarian adat minahasa khusunya maengket agar, Eksistensi dari Tarian tersebut tetap terjaga sekalipun jaman semakin modern,” Tambahnya. (Mrt)