Suasana pelaksanaan coaching kampus hari kedua. (ist)
Editor: Tim Gawai
TONDANO (Gawai.co) – Coaching kampus Nyong Noni (NN) Unima telah memasuki hari kedua, hari ini para peserta menerima materi tentang public speaking yang dibawakan oleh Vidi Sampow dan event organizer disampaikan oleh Joice Walelang yang adalah owner Charity Organizer.
Tujuan diberikannya materi tersebut kepada para peserta adalah untuk memperlengkapi agar dapat semakin baik, tentu ini tak lepas dari tujuan diadakannya kegiatan ini.
Untuk waktu pemberian materi itu sendiri, ada yang berdurasi satu jam tiga puluh menit dan ada yang berdurasi dua jam. Hal tersebut disampaikan oleh Diego Torondek salah satu panitia NN Unima 2020, Selasa (17/11).
“Untuk waktu pemberian materi sendiri ada yang berdurasi satu jam tiga puluh menit, ada yang berdurasi dua jam. Pembagiannya satu jam untuk penyampaian materi dan tiga puluh menit untuk sesi tanya jawab, begitu juga dengan durasi waktu dia jam. Satu jam tiga puluh menit untuk penyampaian materi, dan tiga puluh menit untuk sesi tanya jawab,” katanya.
Menurut Diego dirinya selaku panitia melihat bahwa semua finalis masih tetap semangat untuk berjuang, dia juga mengatakan bahwa para finalis masih sangat antusias mengikuti kegiatan ini.
“Para finalis masih menunjukkan semangat dan antusias mereka untuk berjuang dalam mengikuti kegiatan ini,” tuturnya.
Dia juga menambahkan bahwa dari hari pertama sampai hari kedua ini panitia masih tetap pada jadwal dan tidak ada perubahan.
“Dari hari pertama sampai hari kedua panitia masih tetap pada jadwal yang telah disusun dan tidak ada perubahan, namun salah satu yang menjadi tantangan disini adalah waktu. Bagaimana kami panitia harus membagi waktu kami antara kuliah dan tanggungjawab kami di kepanitiaan,” ungkapnya.
Menurut salah seorang finalis Reyti Sengkey, dirinya mengaku mendapatkan hal baru pada saat menerima materi tentang public speaking. Dia mengaku dirinya adalah seorang yang gampang sekali gugup, namun saat mengikuti materi yang disampaikan dia akhirnya dapat mengetahui hal-hal apa saja yang dapat membantu mengatasi rasa gugup yang dimilikinya.
“Jujur saya orang yang gugupan, dan takut salah karena ketika gugup saya sudah pasti akan salah. Namun setelah menerima materi tentang Public Speaking yang dibawakan tadi, saya jadi tahu bagaimana cara mengatasi rasa gugup saya dan saya jadi tidak takut untuk salah,” ungkap mahasiswi dari Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) tersebut.
(Tim Gawai)