Kepala Dinas Kesehatan Minahasa dr Maya Rambitan. (istimewa) |
Editor: Rofni Lolaen
TONDANO (Gawai.co) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Minahasa berupaya pada tahun 2020 seluruh anak-anak dapat bebas dari stunting. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Minahasa dr Maya Rambitan, Rabu (5/1).
Ia menjelaskan, stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Sehingga, anak lebih pendek atau perawakan pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir.
“Tahun ini kami targetkan seluruh anak-anak Minahasa sudah tidak ada lagi kasus stunting,” ungkap Rambitan.
Dirinya menjelaskan, definisi prevalensi stunting balita 0-59 bulan di Kabupaten Minahasa pada tahun 2019 target sebesar 14,5 persen artinya sekitar 2.594 balita mengalami masalah gizi dimana TB dibawah standar sesuai usianya. Untuk stunting di Minahasa data rilnya hanya 291 balita, jadi prevalensi stunting hanya sebesar 1,63 persen.
Selain itu, kata Rambitan peran dari Puskesmas akan lebih dimaksimalkan agar dapat menekan angka anak-anak yang masuk kategori stunting.
“Puskesmas akan lebih aktif untuk dapat menyelesaikan semua tugas, yang telah disampaikan oleh bupati,” jelasnya.
Rambitan mengimbau agar para orang tua memperhatikan gizi, serta pertumbuhan dari anak-anaknya sehingga terhindar dari stunting.
“Orang tua juga harus melihat tumbuh kembang anak. Berikan mereka asupan gizi yang baik, sehingga tidak ada lagi yang ditemui dengan status stunting,” pungkasnya. (Rofni Lolaen)