Bupati Minahasa Royke O. Roring. (istimewa) |
Editor: Rofni Lolaen
TONDANO (Gawai.co) – Pemkab Minahasa terus menyeriusi masalah sampah plastik, salah satu upaya yang dilakukan adalah meminimalisir penggunaan kemasan plastik. Hal itu ditegaskan Bupati Minahasa Royke Octavian Roring, siang tadi.
Alasannya, karena sampah plastik tak hanya berdampak buruk bagi lingkungan tetapi juga bagi kelangsungan hidup dari generasi yang akan datang.
Roring memaparkan bahaya yang dapat terjadi apabila sampah plastik tidak ditanggulangi sejak dini. Pertama, pengaruh lingkungan akibat proses penguraian sampah plastik yang memakan waktu yang sangat lama.
“Sampah plastik sulit terurai dalam tanah karena rantai karbonnya yang panjang sehingga sulit diuraikan oleh mikro organisme,” tutur orang nomor satu di Minahasa ini.
Ia menyampaikan, butuh waktu ratusan tahun kemudian baru bisa terurai. Makanya dampak buruk untuk mencemari lingkungan sangat tinggi.
Bupati yang belum lama ini meraih gelar Insinyur Profesional Utama menjelaskan, dampak buruk lainnya yaitu pengaruh sampah plastik terhadap perubahan iklim.
“Bahan yang terbuat dari plastik menghasilkan emisi karbon yang tinggi sehingga berkontribusi terhadap perubahan iklim. Ini dikarenakan kondisi bumi yang saat ini semakin memanas, sehingga sumber material plastik yang dibuang ke sungai bisa mengakibatkan emisi karbon ke udara dan mempengaruhi iklim,” jelasnya.
Kontribusi negatif sampah plastik selanjutnya, menurut bupati, yakni dampaknya terhadap lingkungan. Karena merupakan barang sekali pakai, sampah plastik pasca digunakan akan dibuang begitu saja.
“Sampah yang tidak dipertanggungjawabkan dan dibuang sembarangan dapat menyumbat selokan air dan berimbas banjir. Kalau pun terbawa aliran sungai maka imbasnya akan merusak ekosistem baik di sungai maupun laut,” urainya.
Dampak buruk ini menurut bupati, kurang disadari masyarakat. Untuk itu Pemkab Minahasa terus menerus mengampanyekan stop penggunaan sampah plastik baik dalam kegiatan pemerintahan maupun acara-acara masyarakat.
“Karena kita telah mengetahui sampah plastik itu berbahaya, marilah kita samua bersama-sama selamatkan bumi yang akan kita wariskan buat anak cucu kita dengan meminimalisir penggunaan sampah plastik,” ajaknya.
Warga Minahasa diminta untuk mengambil sikap terhadap mewujudkan rasa kecintaan bagi daerah dengan cara menghindari penggunaan sampah plastik, apalagi membuangnya ke sembarangan tempat.
“Satu sampah yang dibuang ditempatnya akan menyelamatkan daerah kita. Sebaliknya satu sampah yang dibuang sembarangan dapat menimbulkan seribu satu bencana di kemudian hari. Jadi sejak saat ini, mari kita dukung program Pemkab Minahasa untuk menyelamatkan daerah kita dari bahaya sampah plastik,” terangnya. (Rofni Lolaen)