Ketua Satuan Pengawasan Internal (SPI) Unima Dr James Sumayku. (ist)
Editor: Tim Gawai
TONDANO (Gawai.co) – Akun palsu Rektor Unima Prof Dr Deitje Katuuk yang menggunakan nama facebook Deitje Katuuk melakukan tindakan penipuan dengan mengatasnamakan rektor dalam penggalangan dana penanganan covid-19.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Satuan Pengawasan Internal (SPI) Unima Dr James Sumayku menegaskan, pihaknya akan segera melakukan pelacakan dan melaporkan tindakan oknum tak terpuji tersebut. Hal ino disampaikannya dalam jumpa pers, Kamis (8/10).
“Akun palsu ini tidak dibuat rektor. Ada orang lain yang buat. Dengan adanya tindakan pelanggaran hukum dengan melakukan penipuan ini, maka secara institusi Unima akan melakukan pelacakan dan segera melaporkannya ke pihak kepolisian,” tegas Sumayku kepada wartawan.
Dirinya menyampaikan, akibat dampak dari konten ini, akun palsu yang ada meminta-minta uang kepada siapapun, bahkan membawa nama institusi dengan alasan penggalangan dana. “Intinya dalam waktu dekat ini akan kami laporkan. Ini perbuatan tak terpuji, bawa-bawa nama rektor lakukan penipuan, tidak bisa dibiarkan,” terangnya.
Dengan ini, Sumayku berharap agar media massa secepatnya melakukan penyebaran informasi ini, sehingga tidak lebih banyak orang yang kena tipu. “Terima kasih atas dukungan media dan rekan-rekan wartawan yang telah membantu. Harapan kami agar informasi ini secepatnya disebarkan sehingga tak banyak orang tertipu,” jelasnya.
Kata Sumayku, karena ini berkaitan dengan pelanggaran UU ITE, maka perlu diusut cepat. Nantinya, Unima siap membantu kepolisian jika diminta dan dibutuhkan. “Unima punya pihak-pihak kompeten untuk membantu, karena ada tim IT di Fakultas Teknik. Jikalau dibutuhkan kepolisian, kami siap membantu,” sampainya.
Sementara itu, salah satu senior guru besar Unima sekaligus suami rektor, Prof Dr Sjamsi Pasandaran memberitahukan, bagi bapak/ibu bahwa ada akun palsu atas nama Deitje Katuuk meminta berteman, dan menyampaikan bahwa ibu rektor minta uang. “Hal itu tidak benar. Semua itu dilakukan oknum dengan menipu, tanpa sepengetahuan ibu rektor,” tutur Pasandaran.
Mengetahui hal tersebut, Rektor Unima Prof Dr Deitje Katuuk langsung menyampaikan klarifikasi lewat akun facebook resminya, mohon untuk teman-teman facebook yang barangkali menerima permintaan pertemanan dari akun yang lain dan menerima messenger permintaan dana mengatasnamakan saya mohon untuk diabaikan.
“Karena saya hanya mempunyai satu akun facebook yaitu yang digunakan saat ini (nama akun resmi: Deitje Katuuk). Terima kasih,” tulis Katuuk di akun facebooknya. (Tim Gawai)