Manado  

URBAN DIGIFEST 2025: Kolaborasi Strategis BI Sulut dan Mitra untuk Sulawesi Utara Maju dan Berkelanjutan

Pewarta: Michelle de Jonker

Editor: Juan Kay

MANADO, (gawai.co) – Komitmen memperkuat ekonomi digital dan sektor kreatif di Kawasan Timur Indonesia kembali ditegaskan melalui perhelatan Urban Economy Digital Festival (Urban Digifest) 2025 yang resmi dibuka di Atrium Mantos 1, Kota Manado. Pada Rabu (25/6/25).

Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi strategis antara Bank Indonesia,Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sulut.

Digelar sebagai bagian dari rangkaian Pre-Event Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) dan Road to Karya Kreatif Indonesia (KKI), Urban Digifest 2025 mengusung tema “Rupa Rasa Kawanua: Harmonisasi Rasa dan Budaya, Eksotisme Kawanua untuk Indonesia”.

Lebih dari 100 UMKM unggulan sektor kuliner, kriya, fesyen, dan kopi berpartisipasi dalam festival yang menargetkan transaksi senilai Rp4,2 miliar.

Dalam sambutan daring melalui video, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta, menekankan pentingnya Urban Digifest sebagai momentum akselerasi digitalisasi dan promosi potensi lokal.

“QRIS telah menjadi game changer dalam mendorong inklusi keuangan digital. Hingga Mei 2025, pengguna QRIS di Sulawesi Utara telah mencapai 326 ribu merchant dan 501 ribu pengguna, dengan nilai transaksi mencapai Rp2,26 triliun, tumbuh lebih dari 180% dibanding tahun sebelumnya,” ungkap Filianingsih Hendarta.

Sementara itu, Menteri Ekonomi Kreatif RI, Teuku Riefky Harsya, dalam sambutannya menyampaikan bahwa sektor ekonomi kreatif kini menjadi mesin pertumbuhan baru (new engine of growth) yang mampu menciptakan lapangan kerja, memperluas investasi, dan berkontribusi terhadap ekspor dan PDB.

“Urban Digifest menjadi wujud konkret dukungan terhadap ekosistem kreatif di Kawasan Timur Indonesia. Ini adalah ruang ekspresi dan kolaborasi yang memperkuat peran ekonomi kreatif sebagai pilar pembangunan nasional berkelanjutan,” ujar Teuku Riefky Harsya.

Kegiatan ini dibuka secara simbolis dengan pemukulan alat musik tradisional tetengkoren secara bersama-sama.

Acara pembukaan turut dihadiri oleh Gubernur Sulawesi Utara, Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus, S.E., Ketua Dekranasda Sulut Anik Yulius Selvanus, Wakil Gubernur Dr. J. Victor Mailangkay, S.H., M.H., serta pejabat daerah, perbankan, Forkopimda, dan stakeholder lainnya.

Urban Digifest 2025 menyuguhkan berbagai program edukatif dan interaktif seperti fashion show, live cooking, business matching, workshop kerajinan, seminar ekonomi digital dan syariah, QRIS Games Programme, hingga hiburan musik. Seluruh rangkaian berlangsung dari tanggal 25 hingga 29 Juni 2025.

Festival ini sekaligus memperkuat implementasi program unggulan KPwBI Sulut seperti Petani Unggulan Sulawesi Utara (PATUA) dan Wirausaha Unggulan Sulawesi Utara (WANUA), yang telah dikembangkan sejak 2020. Kedua program ini menyasar UMKM sektor fesyen, kerajinan, serta makanan dan minuman khas lokal, melalui pendekatan menyeluruh dari hulu ke hilir.

Kepala Perwakilan BI Sulut, Joko Supratikto, menegaskan bahwa BI akan terus mendorong inovasi dan digitalisasi untuk memperkuat struktur ekonomi.

“Urban Digifest 2025 adalah bagian penting dari strategi pengembangan ekonomi kreatif Sulut. Sinergi antara pelaku usaha, pemerintah, dan lembaga keuangan harus terus diperkuat,” Tutup nya Joko Supratikto. (Mdj)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *