Pewarta: Michelle de Jonker
Editor: Alfondswodi
MANADO (Gawai.co) – Kolaborasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara bersama Pemerintah Kota Manado, mengelar Gerakan Nasional Pengendalian Inflsi Pangan (GNPIP) 2024, melalui program ‘Marijo Bakonong’. Rabu (10/1/2024).
Adapun program ‘Mari Bakobong’ dirangkaikan dengan program pemenuhan pasokan rempah-rempah diantarannya; bawang merah, cabe rawit/rica dan tomat (Barito) yang dikhususkan di Kota Manado.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, dihadiri, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulut, Andry Prasmuko dan Wakil Wali Kota Manado, Richard Sualang didampingi Kepala Dinas Pertanian Kota Manado, M Sofyan serta Ustadz Muyazir Arif selaku Pimpinan Ponpes Darul Istiqamah Manado.
Dikesempatan itu, Kepala Perwakilan wilayah Bank Indonesia Provinsi Sulut, Andry Prasmuko, mengatakan pihaknya telah memfasilitasi bantuan teknis persiapan, pengolahan lahan dan penyaluran 300 kg bibit bawang merah serta sarana produksi perawatan tanaman.
“Pendampingan teknis pelaksanaan, seperti; pengukuran unsur hara tanah, pengolahan lahan, penanganan hama/penyakit, pembuatan pupuk organik dan lainnya yang dilaksanakan langsung oleh Petani Unggulan Bank Indonesia (PUBI) komoditas bawang merah dari Kotamobagu melalui Klinik Pertanian,” kata Prasmuko saat mengikuti kegiatan di Kebun Praktek Santri Ponpes Darul Istiqamah Manado, Kelurahan Bailang, Kecamatan Bunaken Darat.
Selain itu, kata Kepala Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Provinsi Sulut, kegiatan panen raya Demplot atau Demontration Plot, yang merupakan salah satu metode penyuluhan pertanian ke petani, dengan cara membuat lahan percontohan, agar petani bisa melihat dan membuktikan terhadap objek yang didemonstrasikan.
“Panen raya Demplot pertanian bawang merah, adalah salah satu program pemberdayaan Pesantren oleh Bank Indonesia di Sulut. Yang bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan pangan internal pesantren, dengan mempersiapkan lahan seluas 3.000m2, guna memperkuat supply holtikultura di Kota Manado,” katanya.
Bahkan, kata Prasmuko, program ‘Marijo Bakobong’ menyasar sejumlah kelompok tani komoditas cabai dan pesantren di Kota Manado.
“Kedepannya, model bisnis penanaman bawang merah di pesantren akan dilakukan secara berkelanjutan. Pengembangan dalam bentuk hilirisasi produk pertanian juga dilakukan untuk membentuk ekosistem halal value chain di lingkungan pesantren,” katanya.
Seraya menambahkan, “Pola pertanian ini, tentunya sangat efektif dilaksanakan di Kotamadya Manado yang merupakan kota industri, dimana lahan pertanian sudah semakin sulit ditemukan,” pungkasnya.
Diketahui Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Provinsi Sulut, melalui program pemberdayaan telah melakukan kerjasama, melalui bimbingan teknis dan pengembangan usaha serta rumah pengolahan pupuk organik bersama Pesantren Darul Istiqamah.
Sementara itu, kerjasama Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Provinsi Sulut dan Dinas Pertanian Kota Manado, pada tahun 2023 lalu, telah menyerahkan bibit cabai rawit sebanyak 2000 bibit dalam bentuk polybag, ke Kelompok Maporina (Masyarakat Petani dan Pertanian Organik ) Sulut, di Kecamatan Titiwungen Selatan, Kota Manado.
Selain itu, ditahun 2023 pihak Bank Indonesia Provinsi Sulut, juga menyerahkan alsintan serta sarana produksi pada 2 kelompok tani komoditas cabai di Manado yaitu Poktan Milenial dan Poktan Mitra Bersama. Dan pada pelaksanaan program ‘Marijo Bakobong’ Dinas Pertanian Kota Manado akan menyediakan unit traktor untuk mendukung proses pematangan lahan. (Mdj)