Pewarta: Michelle de Jonker
Editor: Misel Pontoh
MANADO (gawai.co) – Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara bersama Bank Indonesia Sulawesi Utara terus memperkuat kemitraan dalam mempercepat perizinan usaha, di tengah realisasi investasi daerah yang telah mencapai 89 persen dari target Rp 9,3 triliun hingga September 2025.
Sinergi tersebut ditegaskan dalam sosialisasi dan bimbingan teknis perizinan berusaha berbasis risiko, yang diikuti pelaku usaha PMA dan PMDN. Kegiatan ini dibuka langsung Pj Sekretaris Daerah Provinsi Sulut, Tahlis Gallang. Kegiatan ini berlangsung di Manado pada 24–26 November 2025.
Gallang menyebut kerja sama Pemprov Sulut dengan BI, khususnya melalui Regional Investor Relation Unit (RIRU), menjadi penguatan penting yang membuat proses perizinan lebih adaptif dan berbasis data.
“Kolaborasi ini bukan hanya teknis, tetapi strategis. Data dan analisis dari Bank Indonesia memperkuat arah kebijakan perizinan kita agar sesuai kebutuhan pelaku usaha dan perkembangan pasar,” ujarnya Gallang.
Ia menambahkan, implementasi perizinan berbasis risiko semakin relevan setelah terbitnya PP 28/2025, termasuk pelimpahan kewenangan izin lingkungan dari pusat ke daerah. Penyederhanaan mekanisme dan penerapan fiktif positif dinilai mempercepat proses berusaha dan meningkatkan kepastian bagi investor.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP Sulut, Hermina Syaloom Dailly Korompis, menegaskan bahwa sinergi dengan BI berperan besar dalam memperkuat kapasitas pemerintah dan dunia usaha dalam memahami sistem baru perizinan serta layanan OSS.
“DPMPTSP bukan hanya memberi izin, tetapi membangun ekosistem. Kehadiran BI membantu kita membaca tren, memetakan peluang, dan memastikan perizinan mendukung pertumbuhan sektor strategis,” tegasnya Hermina Syaloom Dailly Korompis.
Korompis juga menekankan arahan Gubernur untuk memastikan seluruh proses perizinan bebas pungutan liar, transparan, dan terus ditingkatkan berdasarkan masukan pelaku usaha.
Melalui kegiatan ini, pemerintah membuka ruang dialog dua arah untuk menyelaraskan kebijakan, memotret hambatan teknis, dan memperbaiki layanan di lapangan.
Dengan capaian investasi yang sudah mendekati target, Pemprov optimistis realisasi investasi Sulut tahun 2025 tidak hanya akan memenuhi sasaran, tetapi berpotensi melampaui, didukung percepatan perizinan dan kolaborasi kelembagaan yang semakin solid.
MDJ

















