Editor/Penulis: Martsindy Rasuh
MANADO (Gawai.co) – Mungkin belum semua orang tahu bahwa Ketua Kompelka Wanita Kaum Ibu (WKI) Wilayah Manado Barat Daya Pnt. Prof. Dr. Deitje Adolfien Katuuk, MPd memiliki suami yang berasal dari Nusa Utara, serta merupakan guru besar senior di Universitas Negeri Manado (Unima), pendidik di Fakultas Ilmu Sosial.
Kelihatan sederhana dan tidak banyak bicara, namun Prof. Dr. Sjamsi Pasandaran, MPd dikenal sebagai akademisi Unima yang sukses mendidik para mahasiswa sampai menjadi penerus di daerah, bahkan banyak memberi sumbangsih dan inovasi dalam membangun daerah.
Meski lahir dan besar di Ulu Siau, Kabupaten Sitaro (sebelumnya Sangihe Talaud) akan tetapi Prof Sjamsi terpanggil memberi diri dalam pelayanan di lingkungan GMIM serta menunjang penuh tugas pelayanan Pnt. Deitje Katuuk.
“Prof Sjamsi dan Prof Deitje yang konsentrasinya memajukan pendidikan di daerah juga banyak memberi diri dalam pelayanan di gereja, terutama bagi Pnt Deitje yang dipercayakan jemaat dan wilayah sebagai ketua WKI,” sebut Ketua Komisi WKI jemaat di rayon Minut Pnt. Sonya Tumilaar, SPd.
Perlu diketahui, Prof Sjamsi merupakan dosen di Jurusan PMP FPIPS IKIP Manado sejak tahun 1992. Pernah menjabat Ketua Jurusan/Program Studi PPKn PIS Unima.
Juga sebagai dosen Aspek Sosial Budaya, Ekonomi, dan Politik Pendidikan pada Program Doktor Manajemen Pendidikan, Program Pascasarjana Unima.
Instruktur Pelatihan Hak Asasi Manusia pada Kepolisian Daerah Sulut bekerjasama dengan Departemen Kehakiman dan HAM serta UNHCR PBB.
Koordinator Center for Civic Education Indonesia Project Wilayah Sulut, dan Instruktur Praktek Belajar Kewarganegaraan bagi guru-guru ALTP se-Sulut. Serta membina Pusat Pendidikan Kewarganegaraan dan Hak Asasi Manusia Unima.
Dengan sepak terjang Prof Sjamsi ini, ia pun dengan tegas berkomitmen memberi diri untuk dipakai Tuhan dalam pelayanan. “Kemanapun Tuhan membawa diri saya, jika akan dipakaiNya, maka tidak ada seorangpun yang bisa menghalanginya,” ungkap Prof Sjamsi yang juga dikenal pakar Ilmu Perencanaan Unima.
Menurut Prof Sjamsi, meskipun disibukan dengan tugas akademik, tetapi dirinya bersama istri Pnt. Deitje Katuuk bahkan anak-anak tetap menaruh diri melayani Tuhan diatas segala-segalanya.
“Kami menyadari bahwa jabatan, hidup dan pelayanan merupakan milik Tuhan yang dititipkan kepada kita untuk dijalankan sesuai kehendak-Nya. Segalanya hanya untuk hormat dan kemulian nama Kristus,” ungkap mantan Sekretaris BPMJ GMIM Bukit Karmel Batukota Wilayah Manado Barat Daya ini.
Oleh karena kerinduan untuk melayani Tuhan adalah prioritas utama di dalam keluarga, maka ketika menempuh pendidikan Doktor (S3) di pulau Jawa, ia pun pernah menjadi pelayan khusus di lingkungan Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB).
“Meskipun hanya satu periode, tapi bersyukur sambil studi saya juga dipakai Tuhan untuk melayani. Inilah kebanggan saya bersama keluarga,” ucap profesor yang banyak diminta menjadi pembicara di sejumlah Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia.
Atas pertimbangan ini pun, Prof Sjamsi yang juga guru besar senior Unima menjadi tolak ukur mendampingi Pnt. Deitje Katuuk bekerja serta melayani dalam gereja, khususnya GMIM.
Pnt. Deitje Katuuk yang ditugaskan melayani GMIM sebagai Ketua Kompelka WKI Jemaat Bukit Karmel Batukota juga Ketua Kompelka WKI Wilayah Manado Barat Daya dipercayakan sebagai Ketua Panitia Pelaksana Konsultasi Tahunan dan Rapat Pemilihan Kompelka WKI Sinode GMIM yang akan dilaksanakan di GMIM Ruth Suwaan Maumbi, Wilayah Kalawat II Kabupaten Minut.
Sosok Pnt. Deitje Katuuk, ibu dari pengacara Jereme Pasandaran, SH, MH dan dr. Miranda Pasandaran ini masuk salah satu nominasi calon ketua Kompelka WKI Sinode GMIM.
Pengalamannya sebagai akademisi dan mampu memimpin Unima serta perannya memajukan dunia pendidikan di Sulut bahkan nasional menjadikan Pnt. Deitje Katuuk layak memimpin Kompelka WKI Sinode GMIM.
“Terima kasih untuk setiap dukungan nominasi dari semua pihak, lebih khusus disampaikan teman-teman WKI jemaat maupun wilayah. Tuhan Yesus dimuliakan,” tutur besan Kadis Pendidikan Nasional Provinsi Sulut dr. Grace Punuh ini. (mrt)