Pewarta : Michelle de Jonker
Editor : Misel Pontoh
MANADO (gawai.co) – Ketangguhan ekonomi daerah kembali menjadi sorotan dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2025 yang digelar di Manado, Jumat (28/11/2025).
Bank Indonesia menilai bahwa tantangan global yang terus meningkat mengharuskan daerah termasuk Sulawesi Utara untuk mempercepat sinergi antara pemerintah daerah, perbankan, pelaku usaha, dan pemangku kepentingan lainnya.
Hal itu disampaikan Deputy Director Bank Indonesia, Renold Asri dalam sambutannya, yang menegaskan bahwa ketangguhan ekonomi tidak akan tercapai jika eksekusi kebijakan di daerah berjalan lamban atau tidak selaras.
Renold Asri menegaskan tentang Stabilitas Belum Cukup, tekanan eksternal yang semakin kompleks, mulai dari perlambatan ekonomi global hingga gejolak harga komoditas.
“Stabilitas tidak cukup. Kita harus memastikan ekonomi daerah benar-benar tangguh melalui sinergi yang lebih kuat dan kebijakan yang dieksekusi secara cepat,” tegas Renold.
Ia mengingatkan bahwa Sulawesi Utara memiliki potensi besar, tetapi tanpa percepatan kebijakan, momentum pertumbuhan akan sulit dijaga. Sinergi Pemerintah & Perbankan Dianggap Masih Lemah.

Bank Indonesia menilai hubungan kebijakan antara pemerintah daerah dan industri perbankan harus diperkuat, terutama dalam:
menjaga stabilitas inflasi, memperluas akses pembiayaan produktif, mendorong kualitas investasi, dan meningkatkan daya saing sektor-sektor produktif.
“Perbankan tidak bisa hanya fokus pada pembiayaan konsumtif. Harus ada keberpihakan pada sektor produktif agar struktur ekonomi kita sehat,” ujar Renold.
Respon Cepat Jadi Kunci Ketangguhan Dalam forum yang dihadiri unsur Forkopimda yakni kepala daerah, akademisi, UMKM, hingga pimpinan media ini, Bank Indonesia menegaskan bahwa respons kebijakan yang lambat akan menjadi titik lemah daerah di tengah dinamika global.
“Daerah harus bergerak lebih cepat. Kalau tidak, ketangguhan ekonomi akan terus dipertanyakan,” jelas Renold.
Menuju Indonesia Emas 2045, PTBI 2025, BI menegaskan bahwa rekomendasi yang disampaikan bukan hanya wacana, tetapi harus menjadi acuan strategis bagi pemerintah daerah dan sektor keuangan.
“Indonesia Emas 2045 hanya bisa dicapai jika daerah memiliki ketangguhan yang nyata, bukan sekadar tercatat dalam laporan,” tutup Renold.
Mdj

















