Editor: Maher Kambey
Pewarta: Michelle de Jonker
MANADO (Gawai.co) – Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) khusus Indonesia Timur yakni Sulawesi, Maluku dan Papua, kini diluncurkan di Kota Manado.
Gerakan ini bertujuan menjaga stabilitas ekonomi Indonesia dan membantu mengendalikan inflasi. Peluncuran ini bertempat di Hotel Sintesa Peninsula, Manado, Senin (3/10/22).
Kegiatan ini dihadiri Forkompinda dari tiga daerah Sulawesi, Maluku dan Papua.
Dalam sambutannya, Aida S Budiman selaku Deputi Gubernur Bank Indonesia, mengatakan Sulawesi Utara menjadi daerah yang masih mampu menekan atau mengendalikan resiko inflasi dibawah 4% hingga saat ini, dibandingkan daerah lain.
Menurutnya, saat ini Sulawesi Utara masih terjaga sesuai target BI, dan baik untuk dipertahankan.
“Terdapat 3 aspek utama dalam GNPIP, yaitu Pertama, pentingnya GNPIP sebagai langkah untuk memitigasi kenaikan harga pangan sebagai dampak dari gangguan suplai dan distribusi pasokan akibat gejolak geopolitik global, sehingga meminimalisir dampaknya terhadap laju pemulihan ekonomi dan potensi risiko stagflasi,” sebutnya.
“GNPIP harus dimaknai bersama sebagai upaya pengendalian inflasi dari sisi suplai dan mendorong produksi guna mendukung ketahanan pangan secara integratif, masif, dan berdampak nasional,” kata Aida.
“Ketiga, GNPIP akan terus diperkuat dengan mengoptimalkan anggaran pemerintah untuk subsidi ongkos angkut, operasi pasar dan juga perluasan Kerja sama Antar Daerah (KAD),” Jelas Aida.
Lebih lanjut dia menjelaskan, GNPIP tidak hanya hadir disini untuk memastikan ketahanan pangan saja, namun juga mengungkapkan inspirasi yang menjadi semangat diwarisi dari tokohnya yakni Sam Ratulangi.
Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey menyampaikan meski secara global ekonomi melemah, namun pertumbuhan perekonomian di Sulut saat ini masih terkendali sampai 5,93% dengan target 6% dan pariwisata yang mulai bangkit kembali.
“Ya, Memang saat ini kita tidak hanya menghadapi inflasi pangan saja, ada juga inflasi di bahan bakar minyak dan sebagainya, namun diperlukan dukungan masyarakat juga untuk membantu perekonomian di Sulawesi Utara tetap terkendali”, tutup Olly. (MdJ)