Editor/Pewarta: Maher Kambey
MANADO (Gawai.co) – Kebijakan bebas skripsi bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studi terbukti cukup menyita perhatian, apalagi hal ini disetujui oleh banyak mahasiswa.
Kemendikbudristek pun menerbitkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 53 Tahun 2023, tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi sebagai penguatan terhadap kebijakan ini.
“Beredarnya kabar bahwa skripsi telah dihapus memang disambut baik mahasiswa, karena dengan begitu akan sangat terbantu,” kata Helen Brigita Kandowangko.
Menurut Helen, Mendikbudristek Nadiem Makarim, bersama seluruh komponen penyusun kebijakan tersebut telah memikirakan yang terbaik untuk para mahasiswa di tanah air.
“Skripsi itu tidak dihilangkan tapi diubah menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat, jadi skirpsi diganti dengan tugas proyek sesuai program studi masing-masing,” ujar mahasiswi Universitas Katolik De La Salle Manado ini.
Peraih gelar Putri Nusantara Sulawesi Utara 2021 ini menyebutkan dengan adanya kebijakan bebas skripsi maka mahasiswa dan kampus bisa merubah banyak hal menjadi lebih bermanfaat.
“Kemungkinan mahasiswa berinovasi dan melakukan terobosan akan semakin terbuka lebar, ini karena perguruan tinggi memberikan keleluasaan bagi mahasiswa untuk melakukan banyak terobosan dengan berbagai proyek studi,” sebut pemilik akun Instagram @hlnkndwgko.
“Saya setuju dengan adanya kebijakan ini karena tolok ukur mahasiswa tidak sebatas skripsi, disamping itu, pengerjaan skripsi juga lumayan menguras keuangan, apalagi untuk mahasiswa yang sedang merantau,” ungkap pemilik hobi membaca ini, Sabtu (2/9/2023).
Dirinya mengaku hal seperti ini akan sangat disayangkan jika mahasiwa menyepelekan kampus karena merasa tidak terbebani untuk mengerjakan skripsi, karena merupakan salah satu hal penting dalam menguji keseriusan dari tiap mahasiwa. (Mhr)
