Kopi Tubruk Gula Aren dan Konsep Klasik, Jadikan Resto Bumi Beringin Pilihan Menarik Untuk Santai

Editor: Maher Kambey

MANADO (Gawai.co) – Ada banyak cerita ketika berbicara tentang kopi yang menjadi inspirasi bagi banyak orang. Selain soal rasanya yang nikmat saat seruput kopi hangat dari cangkir, hal lain yang menunjang nikmatnya kopi adalah suasana dan tempat dimana kopi itu dinikmati.

Seperti halnya kopi tubruk yang satu ini. Kopi dari kota Kotamobagu ini ditubruk dengan bubuk gula aren dan ditambahkan gula aren cair yang membuat kopi jadi sedikit berkaramel, semakin menambah cita rasa nikmatnya.

Perpaduan ini selain rasa yang enak dapat membuat suasana hati jadi tambah jreeennnggg (Good Mood).

Tak hanya sampai disitu, mengkonsumsi kopi juga menurut saran untuk kesehatan berkasiat untuk meningkatkan metabolisme tubuh, baik dikonsumsi siang hari dibarengi untuk bekerja lebih bersemangat dan fokus.

Kopi ini bisa anda temui jika anda berkunjung ke Resto Bumi Beringin Drinks and Eatery, nuansa Vintage Old Classic.

Selain kopi tubruk, tempat ini juga menyediakan berbagai jenis makanan seperti cemilan dan minuman khas daerah, menu lokal – Tradisional khas dari Minahasa (Halal), sampai makanan ala western juga tersedia. Tempat ini dibuka dari jam 10 pagi sampai jam 10 malam.

Tempat ini berlokasi di lereng bukit jalan Bumi Beringin, di Kota Manado, dari diketinggian bukit ini setiap pengunjungnya juga bisa menyaksikan keindahan teluk Kota Manado.

Disamping itu, tempat ini juga memiliki suasana sejuk yang dihasilkan oleh rindangnya pohon beringin setinggi (-+)sepuluh meter.

Di sekitar tempat ini juga terdapat banyak pemandangan hijau seperti pohon jambu, rerumputan dan hiasan berbentuk rusa dari batang bambu.

Semua hal tersebut menjadikan tempat ini sebagai lokasi nongkrong outdoor yang romantis di sore hari atau saat dimana matahari akan tenggelam.

Sangat cocok bagi anda yang ingin menyatakan cinta pada seseorang, ditunjang dari suasana romantis ditempat ini.

Menariknya lagi, selain keunikannya, sesuai dengan tema vintage, yang memadukanpadankan konsep suasana klasik dengan konsep kekinian, mengandung arti melestarikan peninggalan jaman dulu yang bisa diperkenalkan kembali ke generasi muda masa kini.

Hal Ini dibuktikan dengan sejumlah kebaya yang sudah tua, dulunya dikenakan oleh perempuan-perempuan Minahasa berketurunan Tionghoa yang sudah bersuami atau istilah lainnya disebut encim.

Kebaya tersebut masih terpajang bersih dibalik bingkai kaca yang besar sebagai pajangan.

Ada pula sejumlah foto yang diambil pada tahun 1938 yang masih berwarna hitam putih menceritakan suasana jaman dulu area di Kampung Cina, dekat pasar 45 atau jalan Calaca, dimana ditempat tersebut terdapat banyak Klenteng disana.

“Salah satu foto tua yang berwarna hitam putih ini adalah foto asli buyut dari si pemilik Resto Bumi Beringin ini”, jelas Tirsa, pengelola Bumi Beringin resto Drink and Eatery.

Wah sangat menarik ya. Setiap pengunjung yang datang bisa memilih lokasi untuk berswafoto, karena ada banyak spot yang bagus untuk dijadikan objek.

Tunggu apa lagi? Ayo nongkrong sambil seruput kopi sekaligus menikmati alam nuansa klasik out door bisa, indoor VIP pun bisa. Suasana romantis yang classic tapi juga kekinian dijamin nyaman tempatnya. (Michelle de Jonker)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *