Editor / Pewarta : Frans Kasumbala
SITARO (gawai.co) — Universitas Katolik (Unika) De La Salle Manado melakasanakan Fokus Group Diskusi bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), dengan tema ‘Penelitian Tentang Model Pengembangan Wisata Gunung Api di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro’. Senin (5/9/2022) bertempat di auditorium Kantor Bupati.
Sekertaris daerah (Sekda) Denny Kondoj mewakili Bupati Sitaro Evangelian Sasingen yang masih bertugas di luar daerah, dalam sambutannya menjelaskan Sitaro memiliki luas 275,96 km², dan mempunyai beragam potensi untuk dikembangkan. “Di antaranya potensi pariwisata,” bukanya.
Sebagai daerah bahari, alumni Intstitut Pemerintahan Dalam Negeri ini mengungkapkan pengembangan pariwisata tentunya harus direncanakan dan dikonsep sedemikian rupa sehingga dampak negatifnya dapat dikurangi dan dampak positif haruslah dominan,” ucapnya.
Sitaro memiliki berbagai potensi wisata. Sambungnya, salah satu yang ada yakni Gunung Api Karangetang merupakan gunung api teraktif di dunia. Gunung ini memiliki daya tarik tersendiri, karena di balik keaktifannya menyebabkan erupsi, Karangetang menyimpan potensi untuk dikembangkan. “Antaranya keindahan gunung itu sendiri serta dampak positifnya bagi masyarakat,” tambahnya. “Lewat FGD diharapkan muncul konsep pengembangan pariwisata Gunung Api di Sitaro dengan mengedepankan kelestarian gunung, kesejahteraan masyarakat dan menjaga nilai kearifan lokal,” jelas Kondoj.
Sementara, Wakil Rektor Unika De La Salle Bidang Penelitian dan Kerjasama Dr. Jozef Raco menegaskan pertemuan ini merupakan hasil dari penandatangan kerjasama antara pihak kampus dan pemerintah setempat terkait dengan pengembangan pariwisata gunung api karangetang. Menurut Jozef, sebagai sebuah daerah bahari Sitaro memiliki keunikan karena justru dikelilingi gunung api. “Ini sebuah keuntungan bagi Sitaro memiliki karakteristik dan gunung api bisa dikembangkan menjadi sebuah pariwista,” ungkapnya.
Kedatangan Unika De La Salle bersama tim untuk membantu Sitaro berkembang, khusus dalam sektor pariwisata. Wisata gunung api masuk sebagai wisata minat khusus dan objek ini selalu diburu wisatawan sehingga sudah seharusnya wisata ini akan sangat bernilai. “Dari program Penelitian Tentang Model Pengembangan Wisata Gunung Api di Kabupaten Kepulauan Sitaro diharapkan bisa membantu daerah, khsusnya juga masyarakat di Sitaro untuk merasakan dampak positif dari Pariwisata,” kata Jozef.
” Kami juga berterimakasih kepada Bupati Sitaro Evangelian Saaingen yang telah menerima pengajuan proposal penelitian pengembangan Pariwisata gunung api karangetang di Pulau Siau,” kuncinya.
Pertemuan ini dihadiri Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Kerjasama Unika De La Salle Manado Dr. Jozef Raco sekaligus Ketua Peneliti, Kepala Biro Kerjasama dan Humas Joppie Supit dan Para Aggota Peneliti Yulius Raton, Ronaldo Rottie dan Tryadi Tumewu. Sedangkan dari Pemkab dihadiri Sekda Sitaro Denny Kondoj, Kadis Pariwisata Sitaro Hendrik Lalamentik, srta para undangan dari Pengamat Gunung Api Karangetang, para camat, kepala desa serta toko masyarakat dan agama juga penggiat wisata. (Frans)