Editor / Pewarta : Frans Kasumbala
SITARO (Gawai.co) – Gunung api karangetang di pulau siau kembali keluarkan guguran lava tebal, Rabu (15/02/2023) sore. Bupati Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) minta sejumlah warga di Kampung salili dan Kelurahan Bebali di evakuasi.
Bupati Sitaro Evangelian Sasingen tampaknya tidak ingin mengambil resiko dan melakukan antisipasi sedini mungkin.
Kendatipun belum ada rekomendasi dari Pos pengamatan gunung api karangetang untuk evakuasi warga, namun bupati pertama perempuan ini enggan menahan diri.
“Kami harus melakukan antisipasi sedini mungkin, dan karena warga juga tidak nyaman karena visual guguan lava maka kami mengambil langkah untuk di evakuasi sementara,” beber Sasingen.
Saat memantau di lokasi titik kumpul gereja siloam salili sore tadi (Rabu). Sasingen langsung memerintahkan Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Sitaro Joickson Sagune untuk membawa warga ke tempat lebih aman.
“Sebelumnya warga di evakuasi di gereja salili dan kantor lurah bebali namun dengan memperhatikan keamanan, kami memilih untuk memindahkan mereka dan untuk sementara tinggal di museum ulu supaya lebih gampang lagi untuk di monitor,” ucapnya.
Sesuai data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah sebanyak lima kepala keluarga di Kampung Salili yang akan di evakuasi dan 23 Kepala Keluarga di Kelurahan Bebali.
“Ini data sementara, dan kami mulai memepersiapkan untuk tempat tidur serta bahan makanan bagi warga,” kata Kalak BPBD Sitaro Joickson Sagune.
Hingga saat ini gunung api karangetang di Pulau Siau Kabupaten Kepulauan Sitaro masih berstatus level tiga atau siaga.
Warga juga dilarang beraktifitas di radius 2,5 kilometer dari puncak kawah utama dan 3,5 pada sektor selatan dan tenggara.
Untuk jarak luncur guguran lava terpantau ke arah kali timbelang, batang dan beha barat sejauh 750 – 1750 meter dan ke arah kalo baruawang dan kehetang sejauh 700 – 1500 meter. (Frans)