Editor / Pewarta : Frans Kasumbala
SITARO (Gawai.co) – Wakil Bupati Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) Jhon Palandung Imbau warga dusun kola kola di Kelurahan Bebali yang menjadi pengungsi gunung api karangetang museum ulu siau untuk bersabar dan tidak memaksa kembali ke rumah.
Pasalnya, menurut Palandung aktifitas gunung api karangetang di Pulau Siau masih di level tiga atau siaga dan masih terus terjadi guguran lava.
“Tentunya kami juga berharap warga bisa kembali ke rumah secepatnya. Namun situasi saat ini aktiftitas guguran lava gunung api karangetang masih tinggi apalagi sudah turun awan panas,” kata Palandung saat ditemui di depan ruang kerja, Senin (27/02/2023)
Kata Palandung sebenarnya warga di dusun kola kola di Kelurahan Bebali ini sudah pernah di relokasi dan dibangun 76 unit rumah, namun warga enggan menempati.
“Upaya pemerintah sudah sampai relokasi, dan sudah dibangun rumah, karena memang dusun kola kola masuk daerah rawan bahaya gunung api karangetang,” jelasnya.
Palandung menyampaikan keselamatan warga akan selalu menjadi nomor satu dan prioritas, sehingga ketika situasi memburuk, maka kemungkinan akan diupayakan untuk relokasi.
“Kami tentu terus berusaha, supaya warga bisa di relokasi jika situasi semakin buruk dan berharap masyarakat di kola kola bisa ikut memahami,” terang Palandung.
Sesuai data hingga saat ini terdapat 28 kepala keluarga atau 76 jiwa warga di dusun kola kola yang di evakusi dan tinggal di museum ulu siau untuk sementara akibat luncuran lava gunung api karangetang yang masih tinggi.
Salah satu warga, menyebut setelah hampir dua pekan di pengungsian warga mulai rindu kembali ke rumah.
“Apalagi yang lanjut usia,” kata Widya salah satu pengungsi.
Menurut pengungsi, saat ini mereka mengkahawtirkan ternak dan kebun yang akan jarah warga lain.
“Takutnya kami disini, terus kebun kami malah di curi orang lain, apalagi ternak makannya sudah tak beraturan,” keluh widya.
Hingga saat ini gunung api karangetang di Pulau Siau masih berstatus level tiga atau siaga.
Warga juga dilarang beraktifitas di radius 2,5 km dari kawah utama serta perluasan sektoral ke selatan dan tenggara sejauh 3,5 km. (Frans)