Editor / Pewarta : Frans Kasumbala
SITARO (Gawai.co) – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) terus pantau kenaikan harga jelang natal dan tahun baru di sejumlah pasar tradisional, Penjabat (Pj) Bupati Sitaro minta operasi pasar di intesifkan, untuk membantu daya beli masyarakat.
Harga bahan pokok tidak stabil sejak satu bulan terakhir, beras, minyak goreng maupun harga telur dan gula terpantau naik turun.
Sialnya, pekan ini harga bumbu dapur ikut meroket, pantauan di pasar ampera Ulu siau, harga cabe rawit menembus angka Rp. 140.000, meski masih ada juga yang menjual Rp. 120.000.
“140 ribu perkilo, mulai pekan ini untuk penyebab bukan karena natal tapi karena buah di petani memang sedikit, kami biasanya ambil dari luar Sitaro,” kata Anis salah penjual, sabtu (2/12) lalu.
Sementara itu, Novalin salah satu penjual terpantau bak untuk cabe rawit hampir kosong. Menurut ibu rumah tangga, stok cabe rawit yang terakhir dari pekan lalu dan masih dijual dibawa harga.
“Masih Rp.120 ribu perkilo. Ini stok lama, kalau ambil baru pasti sudah naik,” katanya usai melayani pembeli.
Kenaikan ini, oleh penjual dipastikan akan terus naik mengingat permintaan akan sangat tinggi jelang akhir tahun nanti.
Pj Bupati Sitaro Joi E.B. Oroh ditemui usai membuka kegiatan, Selasa (5/12) di auditorium kantor Bupati Sitaro menyampaikan akan terus mengintervensi harga.
Caranya kata Oroh terus mengintensifkan pelaksanaan operasi pasar dengan menggelar pasar murah di tiap kecamatan, yang sudah di mulai sejak pekan lalu.
“Ada dinas Disperindagnaler dan Dinas Pangan Pertanian, akan menggelar pasar murah, harganya akan sangat lebih murah kurang lebih setenga harga di pangkas,” ujarnya.
Lewat pelaksanaan pasar murah kata Oroh, masyarakat akan bisa terbantu, daya beli meningkat dan tidak terjadi pembengkakan pengeluaran. “Harapannya seperti itu, bisa membantu masyarakat,” jelas dia.
Sekedar diketahui untuk pasokan baik sembako dan bumbu dapur, untuk stoknya semua masih bergantung dari daerah lain, itu sebabnya salah satu faktor penyebab harga di Kepulauan jauh lebih mahal, karena ditambah biaya operasional yang tinggi. (Frans)