Pewarta/Editor: Jhonli Kaletuang
MANADO (Gawai.co)- Tiga kelompok mahasiswa dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) dan Forum Ilmiah Generasi Sangihe (FIGMS) yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Peduli NKRI geruduk kantor DPRD Sulut, Jumat (10/6/2022).
Puluhan mahasiswa dipimpin oleh Alfian Tempongbuka (Korlap), diterima oleh Wakil Ketua DPRD Sulut James Arthur Kojongian didampingi Ketua Komisi 1 Raski Mokodompit.
Para mahasiswa ini tiba di Kantor DPRD Sulut pukul 11.10 WITA dengan membawa alat peraga berupa satu unit mobil komando, sound sistem, spanduk dan pamflet berisi tuntutan aksi.
Dalam tuntutan para mahasiswa mengatakan, menolak wacana Papua merdeka, serta mendukung implementasi Undang-undang (UU) Otonomi Khusus (Otsus) nomor 2 tahun 2021 dan rencana pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) di tanah Papua.
Alasan menolak Papua merdeka dan referendum bagi Papua karena Papua adalah bagian dari Indonesia yang tak terpisahkan.
Kemudian mendukung upaya penyelesaian konflik di Papua secara bermartabat demi tercapainya Papua damai, mendorong penyelesaian masalah Papua secara rekonsiliasi dan restitusi menuju Papua yang aman.
Dan yang terakhir mendukung implementasi UU Otsus Nomor 2 Tahun 2021 dan rencana pemekaran DOB menuju Papua damai, aman dan sejahtera.
“Papua merupakan bagian utuh dan tak terpisahkan dari NKRI, tolak Papua merdeka dan referendum bagi Papua karena Papua adalah bagian dari Indonesia yang tak terpisahkan. Otsus dan pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) Papua merupakan bentuk upaya pemerintah untuk menyelesaikan konflik di Papua secara bermartabat melalui rekonsiliasi dan restitusi demi tercapainya Papua damai, aman dan sejahtera,” kata Alfian.
“Selain untuk mensejahterakan masyarakat Papua, dana Otsus juga berdampak kepada keberlanjutan pembangunan di tanah Papua, terlebih pembangunan pendidikan dan kesehatan,” lanjutnya.
Tambahnya, Otsus di Papua merupakan salah satu agenda penting dalam pembangunan bangsa dan negara. Perjuangan penyelenggaraan Otsus dapat menjadi solusi untuk memajukan tanah Papua.
“Pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) Papua akan sangat membantu dalam memperlancar pembangunan serta mempercepat sistem ekonomi bagi masyarakat Papua, karena dengan dibukanya Provinsi dan Kabupaten/Kota baru, akan dapat membuka lapangan kerja baru bagi generasi muda Papua sebagai langkah menuju masa depan Papua semakin cerah,” tambah orator lainnya.
Sementara itu Wakil Ketua DPRD Sulut James Arthur Kojongian didampingi Ketua Komisi 1 Raski Mokodompit mengapresiasi kepada para mahasiswa yang kritis untuk memberikan masukan kepada Pemerintah dalam rangka peduli terhadap masyarakat Papua
“Aspirasi mahasiswa ini akan dibawa ke DPR RI dan Pemerintah sebagai tugas pokok mewakili masyarakat menyampaikan kepedulian masyarakat khususnya mahasiswa dalam menjaga keutuhan NKRI,” kata JAK sembari menambahkan paling lambat satu minggu kedepan.
Kata dia lagi, ini merupakan langkah positif seluruh pemuda Sulut yang tidak hanya diam saja namun memberikan sumbangsih pemikiran untuk Papua dalam rangka keutuhan NKRI.
Usai menyampaikan tuntutan dan diterima baik oleh pimpinan DPRD, dilanjutkan foto bersama. (Jon)