Dirut Editor: Maher Kambey
Penulis: Rendi Pontoh
BOLMUT (Gawai.co) – Guna memajukan sistem pendidikan Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Bolmut setiap tahunnya melepas siswa untuk Praktik Kerja Industri (Prakerin).
Hal ini semata untuk menambah Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Mirisnya ini tidak didukung oleh instansi yang notabene berada di daerah sendiri.
Menurut Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Bolmut, Anshar Nusa, membenarkan hal tersebut saat dikonfirmasi Gawai.co, Senin (17/1/2022). Dirinya pun menyesalkan sikap Direktur Utama RSUD Bolmut.
“Padahal saat penjajakan disetujui 10 siswa prakerin jurusan keperawatan. namun berbeda cerita saat para siswa-siswi ini diantar ke RSUD, mereka semua ditolak tanpa ada alasan detail soal penolakan,” ungkap Nusa.
Menurutnya siswa prakerin ini bisa membantu pihak RSUD, tanpa harus digaji. Selain itu pihak RSUD bisa mentransfer hal positif, ilmu bagaimana menjadi perawat yang baik dalam hal pelayanan, dan penanganan pasien.
“Justru ini ditolak, terlebih ini di daerah sendiri. Di daerah lain menerima siswa prakerin kita seperti Kotamobagu dan Gorontalo,” ungkapnya dengan nada penuh penyesalan.
“Dirut RSUD Bolmut tidak layak menjabat, sebab bertolak belakang dengan visi misi Bolmut yang salah satunya memajukan sistem pendidikan,” tukas Nusa.
Sementara itu Dirut RSUD Bolmut, Winny Soewikromo membantah hal tersebut. Dirinya mengatakan bahwa sejak 2019, pihaknya telah menyampaikan bahwa tidak akan menerima siswa praktek dengan alasan bahwa RSUD Bolmut bukanlah rumah sakit pendidikan.
“Perlu ditegaskan bahwa tidak ada perjanjian antara pihak sekolah dan RSUD Bolmut, sehingga keliru yang disampaikan di Media sosial bahwa kami melakukan penolakan terhadap siswa prakerin,” jelasnya.
Winny pun menyayangkan sikap dari Kepsek SMK Negeri I Kaidipang yang berkoar koar di media sosial yang menyudutkan RSUD Bolmut.
“Kalau tidak puas datang di RSUD Bolmut, bukan berkoar koar di medsos dan mengkambing hitamkan rumah sakit,” tutupnya. (RNH)