Pewarta/Editor: Jhonli Kaletuang
MANADO (Gawai.co)- Kepala Dinas Kesehatan Kota Manado, Provinsi Sulut dr Steven Dandel menyatakan pihaknya mewaspadai meningkatnya penyakit demam berdarah, karena pada tahun ini memasuki siklus lima tahunan penyakit tersebut.
“Jadi khusus untuk DBD memang menjadi perhatian khusus dari Pemerintah Kota Manado, karena kita akan menghadapi potensi siklus 4 sampai 5 tahunan dari DBD yang akan mencapai puncaknya pada bulan Desember dan Januari 2023,” kata Dandel, Senin (10/10/2022).
Olehnya kata Dia, mengantisipasi hal tersebut sudah ada langka-langka yang dilakukan pihaknya. Mulai dari kepala lingkungan akan diwajibkan untuk memantau secara berkala kondisi perumahan di wilayahnya memakai indikator Bebas Jentik.
“Kalo indikator ini turun dibawah 95% maka diharuskan dilaksanakan kerja bakti masal di wilayah tersebut. Penyediaan sarana dan prasarana kesehatan untuk menangani pelonjakan kasus,” katanya lagi.
“Pengetatan pelaksanaan fogging, karena adanya hasil study yang mengindikasikan terjadinya kekebalan nyamuk terhadap insektisida. Fogging hanya akan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh Kemenkes, yakni pembatasan penyebaran. Jadi fogging tidak dipakai sebagai kegiatan pencegahan. Selain itu, tindakan pencegahan utama yang dilakukan adalah kerja bakti di lingkungan kita untuk pemberantasan sarang nyamuk,” jelas Dandel.
Bahkan lebih jauh lagi katanya, sejak dua minggu lalu, kebijakan ini telah disosialisasikan kepada para Camat dan petugas kesehatan lingkungan di seluruh Puskesmas.
“Dalam waktu beberapa hari kedepan para Kepala Lingkungan akan dilatih untuk memantau jentik nyamuk berkala dan memobilisasi kegiatan pemberantasan sarang nyamuk di wilayahnya,” ungkapnya.
Dandel juga berharap, masyarakat untuk ikut berperan aktif mencegah penyebaran penyakit DBD di lingkungan masing-masing dengan menerapkan pola Phidup bersih dan sehat (PHBS) dan gerakan 3M Plus. (Jon)