Bukan Daerah Industri, Pemerintah Daerah ‘Putar Otak’ Buka Lapangan Kerja di Sitaro

Plt Kepala Dinas Disperindagnaker Sitaro saat membawakan sambutan. Foto : Rama Kasehung.

Editor / Pewarta : Frans Kasumbala

SITARO (Gawai.co) – Christian (24) merupakan salah satu warga yang tinggal di Kecamatan Siau Barat Utara (Sibarut).

Pria lulusan Universitas ternama Kota Manado belum juga mendapat pekerjaan.

Padahal dia sudah menyelesaikan studinya sejak dua tahun lalu, namun tak kunjung dapat pekerjaan tetap.

“Sudah beberapa kali ikut seleksi CPNS tidak lolos, paling harapan tinggal masuk THL kalau perusahaan tidak ada disini,” ungkap anak kedua dari tiga bersaudara ini.

Sesuai data yang disadur dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan Sitaro di tahun 2022 menujukan jumlah pengangguran terbuka mencapai 933 orang.

Klasifikasinya terdiri dari 411 laki-laki dan 582 perempuan yang didominasi latar belakang pendidikan SMA/SMK sederajat.

Sementara jumlah angkatan kerja yang bekerja sebanyak 32.523 orang yang terdiri dari 21.317 laki-laki dan 11.206 perempuan.

Sekedar diketahui, pengangguran terbuka diartikan orang yang memiliki kualifikasi cukup, tetapi tidak bekerja dan sedang mencari pekerjaan.

Saat diwawancarai pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Tenaga Kerja (Disperindagnaker) Sitaro, Agus Poputra menjelaskan penyebabnya.

“Kita (Sitaro) bukan daerah industri yang memiliki banyak pabrik atau perusahaan-perusahaan besar. Makanya pemerintah daerah terus mendorong adanya investasi di daerah kita,” ungkap Poputra jelas, Selasa (13/6/2033).

Poputra saat menjelaskan menyentil pengoperasian Bandara Bung Karno dan pengembangan sektor pariwisara di Sitaro.

“Ketika bandara beroperasi dan ada maskapai yang rutin melayani penerbangan dari dan menuju Sitaro, maka hal ini menjadi peluang besar bagi para pencari kerja,” bebernya.

“Begitu juga dengan sektor pariwisata, ketika itu terbuka, akan berdampak positif bagi pembukaan lapangan pekerjaan,” jelasnya.

Meski begitu, kata Asisten II Sekda Sitaro itu, ada upaya lain yang sebenarnya dilakukan pemerintah daerah mengatasi masalah (Pengangguran) itu.

Mulai dari pemberdayaan Industri Kecil Menengah atau IKM, hingga pelatihan bagi masyarakat untuk meningkatkan keahlian para pekerja.

“IKM ini diharapkan dapat memperkuat struktur industri, khususnya di daerah. Karena berpotensi membuka peluang kerja,” sambung dia.

Meski begitu lagi Poputra menyadari saat ini belum optimal.

“Belum berjalan optimal karena keterbatasan anggaran,” tutup Poputra.

Hingga saat Ini Christian masih bekerja sebagai nelayan serabutan membantu orang tua, dan berupaya ikut mendaftar sebagai penyelenggara Pemilu untuk menambah penghasilan. (Frans)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *