Oleh: Siliviana Nilawati Buhang (Selni)
Artikel
Apa yang terlintas dalam pikiranmu ketika mendengar kata “Lomba Menulis”? Bagi sebagian besar dari kita, mungkin bayangan tentang sebuah kompetisi yang serius dan tegang langsung terpampang di benak. Namun, biarkan saya mengajakmu melihat Lomba Menulis dari sudut pandang yang berbeda, dari kacamata seorang remaja SMA yang bernama Siliviana Nilawati Buhang, atau biasa dipanggil Selni.
Bayangkan panggung yang diselimuti gemerlap cahaya, di mana kata-kata menjadi bintang-bintang yang bersinar terang. Itulah kesan pertama yang saya dapatkan saat menerimah Srtifikat dan uang pembinaan yang diserahkan oleh Bapak Dr. Siradjudin Lasena, Penjambat Bupati Bolmut yang juga idola saya.
Mengikuti Lomba Menulis tinkat SMA yang digelar oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bolmut merupakan tantangan bagi saya. Saya tidak hanya melihatnya sebagai sebuah ajang kompetisi, tetapi lebih sebagai sebuah perjalanan eksplorasi diri yang penuh warna.
Kemenangan yang saya raih tidaklah hanya tentang penghargaan atas karya tulis saya. Ini adalah tentang apresiasi yang tulus kepada PWI sebab telah memberikan kami, para siswa, kesempatan mengekspresikan diri melalui tulisan. Saya tidak akan pernah melupakan peran besar PWI, yang dipimpin oleh Patris Babay, dalam memberikan ruang bagi kami agar tumbuh dan berkembang.
PWI bagi saya bukanlah sekadar organisasi biasa. Mereka adalah tonggak utama yang membantu membangun fondasi literasi di tengah-tengah kami, generasi muda yang haus akan pengetahuan. Inisiatif mereka untuk menggelar Lomba Menulis ini patut diacungi jempol, karena turut mendorong kami tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga produsen konten yang berkualitas.
Dan inilah yang membuat PWI begitu istimewa, mereka menjadi satu-satunya lembaga yang berani mengambil langkah, membangun ruang bagi bakat-bakat muda dalam dunia tulis-menulis. Lomba Menulis ini bukanlah sekadar acara biasa, tetapi merupakan awal dari sebuah perjalanan panjang dalam mendukung literasi di kalangan pelajar.
Sebagai pemenang, saya merasa terhormat dan berterima kasih atas kesempatan yang diberikan PWI kepada kami. Semoga keberhasilan Lomba Menulis ini menjadi awal dari banyak peristiwa inspiratif di masa depan, yang akan memunculkan banyak bakat-bakat baru dalam dunia tulis-menulis.
Bolmut, 25 Mei 2024
SELNI