Pewarta: Rendi Pontoh
BOLTARA (Gawai.co) – Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Boltara) terus mendorong inovasi dalam pelayanan publik, khususnya dalam penanganan kemiskinan ekstrem dan stunting. Wakil Bupati Boltara, Moh. Aditya Pontoh (MAP), memperkenalkan Aplikasi Serdadu, sebuah sistem digital terintegrasi untuk memverifikasi dan memvalidasi data masyarakat penerima bantuan. hal ini disampaikannya saat bersua dengan media ini di Cafe Pogogusato. Senin, (28/7/25).
Dalam pemaparannya, Wabup MAP menjelaskan bahwa Aplikasi Serdadu hadir untuk menjawab persoalan ketidaktepatan data dalam penyaluran berbagai bentuk bantuan. Aplikasi ini sudah memuat sekitar 700 data penerima manfaat, yang sebagian besar kini sedang dalam proses verifikasi dan peninjauan langsung di lapangan.
“Aplikasi ini memungkinkan kita memfilter data dengan lebih detail—apakah benar masuk kategori miskin ekstrem, terdampak stunting, atau layak mendapat bantuan lainnya,” ujar Pontoh. “Semua proses dilakukan secara transparan, bekerja sama dengan pemerintah desa dan dinas teknis terkait.”
MAP menegaskan bahwa akurasi data akan terus diperbarui melalui input pemerintah desa. Proses ini juga akan dikroscek langsung di lapangan, guna memastikan seluruh program tepat sasaran dan tidak tumpang tindih. Menurutnya, saat ini sudah teridentifikasi sekitar 3.000 kepala keluarga yang akan menjadi sasaran prioritas bantuan rumah layak huni setiap tahunnya.
“Ini akan kami upayakan setiap tahun, baik melalui anggaran Pemda, aspirasi, maupun dukungan pemerintah desa. Semua harus kolaboratif. Pemerintah desa jangan tinggal diam. Semua stakeholder harus bahu membahu,” tegasnya.
Selain inovasi digital, Wabup MAP juga menekankan pentingnya menghidupkan kembali nilai-nilai lokal melalui program Molihuto—budaya gotong royong khas masyarakat Bolmut yang mulai tergerus oleh zaman.
“Molihuto itu identitas kita. Jangan sampai hilang. Kita harus hidupkan lagi semangat gotong royong ini sebagai bagian dari solusi bersama menghadapi persoalan sosial,” pungkasnya.
Dengan pendekatan berbasis data dan semangat kolaborasi, Pemkab Bolmut berharap program bantuan sosial tidak hanya tepat sasaran, tetapi juga membangun kemandirian masyarakat melalui kebersamaan dan nilai-nilai lokal. (rp)

















