Editor/Pewarta: Rendi Pontoh
BOLMUT (Gawai.co) – Meski kebijakan pendistiribusian minyak kelapa sudah di berlakukan oleh pemerintah pusat melalui kemendag-RI. Namun, saat ini kelangkaan minyak goreng masih tetap terjadi di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut).
Hal ini membuat Pemerintah Daerah (Pemda) bolmut melakukan intervensi. Melalui, Dinas Perindustrian, Perdagangan koperasi, dan UKM Bolmut (Perdaginkop) tengah melaksanakan operasi pasar minyak goreng kemasan premium dengan harga eceran per liter Rp. 14.000.
Ini juga masih dibatasi peruntukannya, menyasar konsumen rumah tangga. Jumlah pembelian juga dibatasi hanya 1 liter saja per RT.
Kendati demikian, hal ini tidak bisa penuhi stok pakai dalam beberapa minggu kedepan. Semua mini market dan warung kecil kehabisan stok. “Kalaupun ada pasti harganya di atas,” ungkap Ramadan Dotinggulo salah satu pemilik rumah makan di Bolmut.
Rusmin Nur Mokodompis, staf khusus DPRD Bolmut mengatakan, untuk mengatasi problem kelangkaan minyak goreng di Bolmut, Pemda seharusnya membentuk tim untuk dapat segera melakukan sidak di lapangan.
“Agar pedagang nakal, yang sengaja menampung bisa segera ditindak. Sekaligus ini bisa diatasi dan kebutuhan minyak goreng bisa cepat terpenuhi,” katanya.
Menanggapi hal tersebut Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Bolmut Lastrie Ponogowa mengatakan, saat ini pemerintah telah gencar-gencarnya melakukan sidak di beberapa pengecer minyak goreng di Bolmut. “Memang setelah dilakukan interogasi rata-rata pihak pengecer enggan menyebutkan distributornya,” ujarnya.
Disperidag Bolmut tak tinggal diam, upaya yang diambil dengan melakukan penekanan harga lewat penjualan minyak goreng berdasarkan harga penetapan pemerintah.
“Saat ini pemerintah daerah tengah melakukan penjualan minyak goreng dengan harga HET, yang akan menjangkau enam kecamatan di Bolmut,” tutupnya. (RNH)