Sebut Demokrasi Kita Hari Ini Tidak Baik-baik Saja, Welty Komaling: Rakyat Lawan Intimidasi

Welty Komaling Saat Orasi Politik di Hadapan Warga Dumoga 3, Kecamatan Dumoga Timur. (Foto: Indra S. S. Ketangrejo)

BOLMONG (Gawai.co) – Calon Wakil Bupati (Wabup) Bolmong Welty Komaling, SE. MM menyoroti pelaksanan pesta demokrasi di Sulawesi Utara (Sulut), khususnya di Kabupaten Bolmong, yang diduga coba di cederai oleh oknum oknum yang tidak bertanggung jawab.

Hal ini disampaikan Kader PDI Perjuangan ini, saat menyampaikan orasi politiknya dalam Kampanye Dialogis Pasangan Calon Limi Mokodompit dan Welty Komaling (LM-WKa) di Desa Dumoga 3, Kecamatan Dumoga Timur, Kabupaten Bolmong, Kamis 7 November 2024.

“Hari ini saya sampaikan, bahwa demokrasi kita tidak sedang baik baik saja, terjadi peristiwa di Dumoga ada oknum yang coba coba mencederai, yang akhirnya teman kita diperiksa di salah satu Polsek,” ujarnya dihadapan ribuan masyarakat yang hadir.

Padahal kata Welty, hal ini terjadi hanya karena yang bersangkutan mencabut bendera partai lain yang dipasang tanpa permisi didepan rumah yang bersangkutan.

“Ini kayaknya ada upaya pemaksulan terhadap hak warga negara, padahal itu dijamin undang undang, inilah alasan saya sehingga menyebut demokrasi kita tidak sedang baik baik saja,” ucapnya.

Tak hanya itu, bahkan hasil penelusuran di lapangan kata Welty, ada pihak pihak yang coba menurunkan bendera PDIP dengan paksa.

Bahkan, rakyat diintimidasi untuk calon gubernur, calon Wali Kota dan calon Bupati tertentu yang tidak sesuai dengan keinginan mereka.

“Sebab itu saya katakan mari kita lawan, karena itu tidak sesuai dengan prinsip prinsip demokrasi yang dianut oleh negara kita, kalau ada pemimpin yang menginginkan kekuasaan dengan cara intimidasi, maka jangan pilih pemimpin model begitu,” terangnya.

Welty mengungkapkan, PDI Perjuangan pernah berkuasa selama 10 tahun, namun tidak pernah menggunakan cara cara seperti itu.

“Pernahkah bapak ibu mendengar ada intimidasi selama PDIP berkuasa, kalau ada coba katakan kepada saya disini,” tegasnya.

Sebab itu Welty mengingatkan, kalau ada pihak pihak yang coba mengintimidasi, maka video, foto dan rekam kemudian serahkan ke Tim LMWK agar diproses sesuai aturan perundang- undangan.

“Bapak ibu tidak perlu takut, lawan kalau ada cara cara begitu di Dumoga Raya. Karena sesungguhnya kontestasi Pilkada ini adalah ajang adu ide dan gagasan, bukan melakukan cara cara yang mencederai demokrasi,” pungkasnya.

PDIP PERINTAHKAN KADERNYA LAWAN OKNUM APARAT YANG INTIMIDASI PILKADA

Sebelumnya, Ronny Talapessy Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) bidang Reformasi Hukum mengatakan pihaknya mempercayai janji Prabowo Subianto Presiden yang memastikan takkan intervensi pilkada serentak 2024.

Untuk itu, PDIP memerintahkan kadernya untuk tak ragu-ragu melawan oknum aparat yang melakukan intimidasi dalam pilkada, karena itu tak sejalan dengan sikap presiden sebagai panglima tertinggi.

Hal itu disampaikan oleh Ronny ketika menyampaikan arahan dalam Safari Politik dan Konsolidasi Pilkada Serentak 2024 di Provinsi Yogyakarta, pada Jumat (1/11/2024).

“Bapak Prabowo Subianto Presiden sudah menyatakan takkan melakukan intervensi dalam pilkada serentak. Maka bila ada jajaran aparat Polri yang mengintimidasi, maka institusi Polri telah tak sejalan dengan sikap Prabowo Subianto presiden,” kata Ronny.

Ia menegaskan bahwa sikap Prabowo Subianto itu direspons oleh PDIP dengan sebuah sikap optimisme, bahwa pelaksanaan pilkada serentak bisa berjalan dengan baik.

Oleh karena itu, Ronny minta kader dan simpatisan PDIP di seluruh Indonesia untuk terus bergerak dan tidak takut. Kader tidak boleh takut melawan jika ada upaya intervensi oleh oknum aparat.

“Maka sekiranya ditemukan di lapangan ada institusi Polri dipakai untuk melakukan intimidasi kepada kepala desa dan atau kader PDI Perjuangan, jangan ragu-ragu melawan berbagai intervensi. Sebab kalau begitu, Polri berarti tak menjalankan perintah komandan tertingginya,” tegas Ronny.

Menurut Ronny, dalam 26 hari ke depan sebelum pencoblosan, akan jadi momentum pergerakan kader ke rakyat. Kunci kemenangan pilkada adalah memastikan untuk turun dan selalu dekat dengan rakyat.

“Ini momentum bagi kita,” kata Ronny
Ronny pada kesempatan itu hadir mendampingi Hasto Kristiyanto Sekjen PDIP dalam rapat konsolidasi yang dilaksanakan di kantor DPD PDIP Provinsi Yogyakarta, pada Jumat (1/11/2024).

Ratusan pengurus maupun anggota DPRD PDIP di Yogyakarta hadir, dipimpin Nuryadi serta Totok Hedi Santosa duet Ketua dan Sekretaris DPD PDIP. Pengurus DPC PDIP yang hadir adalah dari Kota Yogyakarta, Bantul, Sleman, dan Kulonprogo.

Hadir juga para calon kepala daerah yang diusung PDIP di seluruh pilkada di Yogyakarta. Seperti Hasto Wardoyo, mantan Kepala BKKBN yang maju sebagai calon wali kota Kota Yogyakarta. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *