Editor/Pewarta: Indra S. S. Ketangrejo
BOLMONG (Gawai.co) – Sebanyak 48 penjabat (PJ) Kepala Daerah di undang Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Selasa, (7/6/2022).
Pj Bupati Bolmong Ir Limi Mokodompit MM, salah satu Pj kepal daerah yang di undang oleh Presiden RI di Istana Kepresidenan.
Hal itu dibenarkan Pj Bupati Bolmong Ir Limi Mokodompit MM, menurutnya, undangan Presiden RI itu untuk memberikan arahan kepada seluruh Pj kepala daerah di Indonesia.
Kata Limi, Presiden menekankan agar seluruh Bupati dan Wali Kota untuk memiliki kepekaan dan perlu ke hati – hati-an, dikarenakan situasi dunia setelah perang Ukraina, masih berlanjutnya Covid-19.
Sehingga para bupati diminta lebih aktif dan peka dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan.
“Sesuai arahan presiden tadi, kami penjabat – penjabat ditekankan untuk vaksinasi harus terus berjalan dengan berkoordinasi instansi terkait yakni dinas kesehatan terutama ketersediaan sarannya sebab Pandemi Covid-19 belum berakhir,” kata Limi.
Limi mengatakan, Presiden Jokowi menegaskan bahwa APBN masih kuat dan aman walaupun di beberapa negara seperti Jerman, Amerika, mengalami kenaikan seperti harga bahan bakar minyak (BBM) dan harga pangan.
Namun lanjut Limi, Indonesia masih stabil dan masih terkendali. Selain itu, Presiden juga meminta agar mengalokasikan anggaran Pilkada tahun 2024, agar dapat berjalan baik, damai dan demokratis.
“Tadi juga Presiden bicara kepada Bupati dan Walikota kalau ada lahan kosong agar segera digarap untuk ditanam jagung, padi dan umbi – umbian demi meningkatkan ketahanan pangan,” ujar Penjabat Bupati.
Dalam kesempatan itu pula, dia berkata Presiden mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bertani demi mengantisipasi kekurangan pangan dan Presiden mengingatkan untuk tetap waspada akan adanya kelaparan.
“Presiden juga sampaikan dana APBN yang dikucurkan ke kabupaten dan kota di Indonesia sebesar Rp197 triliun yang sudah di transfer ke kas daerah agar dapat di gunakan dan dapat di realisasikan sesuai jadwal dan peruntukannya,” ungkap Limi.
Pada kesempatan itu juga Presiden, kata Limi mengingatkan kepada Pj Kepala Daerah yang hadir, untuk menghindari mengendapnya uang APBN di bank-bank pemerintah dan swasta. Karena akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan perputaran uang di daerah. Sebab, APBN sampai dengan 5 Juni baru 19 persen yang terserap, ini akan mengakibatkan tragedi ekonomi kita melambat.
Ia mengatakan, APBN direalisasikan untuk membeli produk dalam negeri agar supaya perputaran ekonomi di daerah akan berjalan baik dan dapat terdistribusi kepada masyarakat.
Selain itu, produk unggulan lokal agar di masukan ke E-katalog agar dapat memudahkan dan meningkatkan pembelanjaan barang dan jasa. Dimana arahkan untuk pembelian barang dan jasa kepada UKM dan koperasi kelompok masyarakat lain.
“Tadi juga bapak presiden meminta, kepada bupati dan walikota untuk tidak menghambat investasi daerah dan berikan kemudahan-kemudahan dalam hal perijinan sehingga dapat membuka hilirisasi, pendirian pabrik pengolahan, sehingga ekonomi daerah meningkat,” jelas Limi. (Ind)