Editor/Pewarta: Alfondswodi
BITUNG (Gawai.co) – Tindak lanjut kepastian dampak ekspansi wilayah serta aktivitas pertambangan PT Maesa Soputan Mining dan PT Tambang Tondano Nusajaya (MSM/TTN) warga Batuputih lakukan aksi damai di wilayah Pit Alaksa. Senin (8/4/2024).
Aksi tersebut akibat dari exploitasi PT MSM/TTN di wilayah Kelurahan Batuputih Bawah, Kecamatan Ranowulu Kota Bitung, yang mengakibatkan tertutupnya akses jalan penghubung Girian – Batuputih, akibat genangan air.
Diketahui, sekurangnya ratusan masa pendemo langsung melakukan pemberhentian aktivasi pertambangan dan kemudian melakukan pertemuan dengan pihak PT MSM/TTN di kantor Community Development di Desa Rindodoran, Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara.
Menurut koordinator aksi, Selmy Katiandagho kepada awak media mengatakan, aksi ini merupakan bentuk pencarian solusi atas dampak yang terjadi diarea wilayah Kelurahan Batuputih Bawah.
“Dampak banjir atau genangan air, melumpuhkan pertumbuhan ekonomi masyarakat serta secara tidak langsung mengisolasi warga dari beberapa kebutuhan. Dan dampak ini sudah terjadi kurang lebih tiga hari,” kata Katiandagho saat bersua dengan awak media.
Hal senada menurut salah satu masa aksi, Jufri Kantohe mengatakan banjir dan genangan air yang terjadi saat ini, bukan bagian dari bencana alam, akan tetapi terjadi akibat dari aktivitas PT MSM/TTN.
“Kami melihat genangan air ini, sengaja diciptakan Perusahan, karena ada beberapa jalur air dan sungai sengaja di tutup,” tegasnya.
Menanggapi tudingan masyarakat Batuputih, perwakilan Community Development PT MSM/TTN, Malfin Waas didampingi Morits Mondigir mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan jika hal itu sengaja diciptakan oleh perusahan.
“Kami belum bisa mengatakan itu, karena harus di jawab oleh instansi terkait dan harus ada kajian terlebih dahulu. Namun memang dalam beberapa waktu ini terjadi curah hujan dengan intensitas yang cukup tinggi dan dampak itu terjadi tidak hanya di wilayah Batuputih, namun hampir diseluruh wilayah Sulut,” ucapnya.
Akan tetapi kata Malfin, genangan air di wilayah Batuputih pihak perusahaan akan melakukan upaya maksimal untuk melakukan kerja-kerja lapang.an agar supaya air bisa surut.
“Hasil pertemuan tadi ada beberapa tuntutan warga, salah satunya pengoptimalan genangan air agar bisa surut. Pihak perusahan telah melakukan upaya itu, termasuk dengan menambah mesin sedot air serta menyiapkan jembatan apung untuk membantu mobilitas warga menyebrangi genangan air,” tandasnya.
Sementara itu, dari hasil pantauan awak media, genangan air diruas jalan Girian – Batuputih pada hari pertama setinggi 30 cm atau sebatas betis orang dewasa dan pada hari kedua, naik hingga 2.5 meter dan pada hari ketiga naik sekitar 3 meter. (ayw)