Editor/Pewarta: Alfondswodi
BITUNG (Gawai.co) – Kesiapan para tenaga pengajar serta siswa peserta Ujian Sekolah Berbasis Digital di SD GMIM 23 Girian – Kota Bitung, patut diapresiasi. Rabu (27/4/2022).
Pasalnya, apresiasi itu dilontarkan oleh Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri saat melakukan peninjauan pelaksanaan Ujian Sekolah Berbasis Digital di SD GMIM 23 Girian, di Kelurahan Girian Atas, Kecamatan Girian – Kota Bitung.
Turut mendampingi Wali Kota Bitung, saat melakukan peninjauan didampingi oleh Asisten I Pemkot Bitung, Julius Ondang dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemkot Bitung, Eugenia Mantiri berserta jajarannya serta Kepala Sekolah SD GMIM 23 Girian, Novrieta Tampi.
Terpantau awak media, Wali Kota Bitung, usai melakukan wawancara kepada sejumlah peserta ujian, Maurits Mantiri membuka pelaksanaan ujian dengan menekan tombol ‘enter’ dilaptop untuk mengakses token ujian.
“Tetap semangat dan semoga ujiannya berjalan lancar,” ujar Maurits.
Tak hanya itu, Maurits Mantiri pun menyampaikan pelaksanaan ujian berbasis digital saat ini, merupakan proses budaya digital menuju Bitung Kota Digital.
“Ini merupakan ekosistem, yang harus dibiasakan dalam segala bentuk pekerjaan yang menggunakan akses digital atau online, untuk mempercepat perkembangan budaya digital di Kota Bitung,” ujar Maurits saat diwawancarai sejumlah awak media, disela-sela peninjauan ujian sekolah.
Menurut Maurits, saat ini digitalisasi bukan lagi menjadi kebutuhan orang dewasa. Melainkan anak-anak peserta didik juga sudah membutuhkannya. Hanya saya kata dia, masih harus tetap dimonitor dan dikontrol oleh guru dan orang tua.
“Kalau dulu membawa Handphone (HP) di sekolah itu dilarang. Namun berbeda dengan era saat ini. Dimana HP sudah bisa dimanfaatkan atau menjadi sarana untuk pembelajaran. Dulu HP ditakutkan membawa dampak negatif untuk siswa kita. Namun sekarang bisa dimanfaatkan pada hal-hal positif. HP sudah bisa menjadi perpustakaan dan tempat belajar siswa. Tinggal bagaimana mendesainnya,” katannya.
Maurits berharap, kedepan para pelajar di tingkat SD sudah bisa menggunakan zoom sebagai media untuk berdiskusi dan bimbingan belajar.
“Manfaatkan digitalisasi yang ada saat ini untuk kepentingan belajar mengajar siswa. Jadikan generasi kita sebagai generasi yang memiliki pengetahuan dan kreativitas di digitalisasi,” harapnya.
Sementara itu, Kepsek SD GMIM 23 Girian, Novrieta Tampie menyampaikan terimakasih kepada pemkot Bitung dalam hal ini Maurits-Hengky yang telah memberikan perhatian lebih di dunia pendidikan di Kota Bitung.
“Kami atas nama Keluarga besar SD GMIM 23 Girian mengucapkan terimakasih kepada pak wali kota bitung yang telah datang menyemangati siswa-siswa kami. Apa yang menjadi harapan wali kota akan kita tindaklanjuti,” ucapnya.
Disingung seperti apa persiapan pihaknya dalam melaksanakan ujian sekolah berbasis digital. Dia menjawab tidak ada kesulitan yang begitu rumit. Karena kata dia, kegiatan seperti itu sudah beberapa kali dilaksanakan.
“Tidak ada persiapan khusus yang kami lakukan. Karena sudah dua kali dilakukan ujian sekolah berbasis digital. Kami hanya
Meminta para orang tua siswa menyiapkan peserta didik. Supaya siap fisik dan siap mental. Semua siswa juga sudah memiliki HP saat ujian. Kalau pun ada yang tidak punya HP. Kita sudah siapkan chroome book 15 unit bantuan dari Kemendikbud. Wifi juga sudah tersedia di sekolah. Intinya para siswa tinggal mengikuti ujian. Namun tetap menerapkan prokes Covid-19,” pungkasnya. (*/ayw)