Editor/Pewarta: Alfondswodi
BITUNG (Gawai.co) – Bersama Tim dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bitung, tinjau lokasi retakan tanah arus rayapan tanah. Selasa (27/2/2024).
Turut hadiri mendampingi Tim BMKG dan PVMBG serta BPBD Bitung saat melakukan peninjauan, dihadiri Camat Lembeh Utara dan Lurah Mawali secara langsung diarea perkebunan Kelurahan Mawali, pada 26 Februari 2024.
Sementara itu, dari keterangan pers BPBD Pemkot Bitung, hasil tinjauan Tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, mengatakan terjadinya fenomena alam rayapan tanah diwilayah Perkebunan Kelurahan Mawali, kurang lebih sebesar 1 hektar.
“Hasil pantauan, Tim saat di lapangan fenomena rayapan tanah relatif terjadi kedalaman dari 50 cm hingga 1 m, sehingga terjadi perubahan tata guna lahan perlahan turun di perkebunan,” kata Tim PVMBG.
Selain itu, Tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menyampaikan bahwah situasi yang terjadi harus di lakukan penelitan lebih lanjut.
“Saat ini kami sudah mengambil sampel tanah, untuk diteliti dan diuji di laboratorium, jika hasilnya sudah keluar kamar akan sampaikan ke BPBD Bitung,” kata salah satu Tim PVMBG.
Tim BMKG juga menyampaikan hasil pantauan mengatakan, bahwah fenomena rayapan tanah ini adalah fenomena alam yang bisa terjadi dengan beberapa faktor yaitu perbukitan.
Lanjutnya, karena kondisi batuan yang tersusun oleh lapisan serpih atau lempung sering merupakan daerah akumulasi air, karena letaknya yang berada di kaki bukit atau pada lembah di antara perbukitan.
“Proses penjenuhan oleh air terhadap lapisan lempung ini mengakibatkan lapisan lempung kehilangan kekuatan geser atau daya dukung, sehingga lapisan tersebut bergerak dan ini masih akan di teliti lebih lanjut lagi,” katanya.
Terpisah, Kalaks BPBD Pemkot Bitung, Fivy Kadeke saat dikonfirmasi awak media mengatakan pihaknya telah melakukan langkah mitigasi bencana dengan melakukan pemasangan rambu-tambu peringatan di lokasi.
“Selain itu, kami juga (BPBD Pemkot Bitung.red) menghimbau secara langsung kepada masyarakat yang berkebun di area retakan tanah atau rayapan tanah untuk tetap waspada apabila terjadi hujan, gempa bumi yang memicu percepatan rayapan tanah,” kata Kadeke saat dikonfirmasi awak media. Selasa (27/2/2024).
Seraya menghimbau, “Sebaiknya untuk semntara waktu jangan dulu berada di area tersebut agar tidak terjadi hal-hal yg tidak di inginkan,” pungkasnya. (ayw)