Editor/Pewarta: Alfondswodi
BITUNG (Gawai.co) – Intensitas curah hujan tinggi dibeberapa pekan di Kota Bitung, sempat menjadi kekuatiran warga. Rabu (31/1/2023).
Pasalnya, dampak luapan air sungai dan tanah longsor serta banjir yang melanda Kota Manado, membuat kekwatiran warga Kota Bitung, semakin menjadi-jadi.
Namun tak seperti pada beberapa tahun terakhir disejumlah wilayah Kota Bitung, sering menjadi langganan banjir ketika intensitas curah hujan tinggi.
Bahkan dalam pantauan sejumlah awak media, rehabilitasi drainase diwilayah Kelurahan Manembo-Nembo, menuai sorotan warga.
Menurut salah satu warga Stenly Walo, warga Kelurahan Manembo-Nembo, Kecamatan Matuari, menyampaikan wilayah yang dimukimnya, sebelum adanya proyek rehabilitasi saluran drainase oleh Dinas PURP Kota Bitung, sering terjadi luapan air yang bersumber dari drainase.
“Puji tuhan, setelah ada rehabilitasi drainase ini, air tidak lagi meluap. Terimakasih untuk pemerintah karena sudah memperhatikan keluhan warga,” katanya.
Sementara itu, kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kota Bitung, Rizal Sompotan memastikan pekerjaan proyek drainase di Jalan Raya Manembo-nembo sangat membantu warga, terutama pengendara yang melewati jalan itu.
Proyek yang dikerjakan CV. Annisa Berkah itu, kata Rizal, berbanderol Rp.1.982.600.000 dari dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
“Karena pekerjaan drainase itu juga ada pendampingan dari Kejaksaan sehingga memang proyek sesuai dengan teknisnya,” katanya.
Dia juga menyatakan, setiap pekerjaan proyek di Dinas PUPR, tambahnya, pantau langsung oleh Kejaksaan Negeri Bitung.
“Pendampingan proyek merupakan kegiatan rutin yang dilakukan Kejaksaan. Itu semua bertujuan untuk mengantisipasi permasalahan yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan,” ujarnya.
Mantan Kabid Bina Marga itu juga menambahkan, “Jika ada temuan pengerjaan yang tidak sesuai dengan teknisnya, pasti di tegur untuk melakukan perbaikan,” pungkasnya. (ayw)