BITUNG (Gawai.co) – Semangat kerja holokrasi terus digaungkan Walikota Bitung Maurits Mantiri dan Wakil Walikota Hengky Honandar, dari dampak pandemi covid-19 yang kian terus meneror Bangsa Indonesia, khususnya Kota Bitung. Jumat (07/01).
Pentingnya solidaritas, kerelaan untuk berkorban, menyelamatkan masyarakat, kepada jajaran tenaga kesehatan terus dinyalakan Walikota dan Wakil Walikota Bitung.
Diketahui tenaga kesehatan diera pandemi covid-19, merupakan garda terdepan dalam mencari dan mempercepat target pencapaian vaksinasi.
Menurut Walikota Bitung, perjuangan melawan pandemi, harus dikerjakan secara keroyokan dan benar-benar serta sesuai dengan panggilan nurani.
Tantangan dalam mempercepat target pencapaian vaksinasi saat ini, merupakan kerja berat bagi kita semua, dimana masih banyak masyarakat yang menolak untuk di vaksin.
“Penolakan vaksinasi saat ini dikarenakan disinformasi serta minimnya literasi tentang manfaat vaksin. Kita harus optimis dapat mempercepat mengatasi pandemi covid-19. Dengan cara salah satunya adalah Vaksin” ujar Maurits.
Selain itu, menurut Maurits, per 5 Januari 2022 data capaian vaksinasi melalui sumber Komunikasi Publik Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPN) di Kota Bitung berjumlah 78,8% dosis pertama dan 51,3% dosis kedua.
Angka itu, kata Maurits, tak terlepas dari kinerja holokrasi antara tenaga kesehatan, TNI/Polri dan relawan yang telah bersusah payah membujuk hingga menjemput orang untuk divaksin.
“Perjuangan melawan pandemi ini kita harus mengambil hikmah, bahwa kita diajarkan tetang arti penting konsolidasi dan kerja bersama” ujarnya.
Hal yang sama juga dikatakan Wakil Walikota Bitung Hengky Honandar. Menurut Hengky, dalam memupuk solidaritas di masa pandemi, kita harus sama-sama memegang teguh prinsip ‘tak ada yang aman hingga semua benar-benar aman’. Artinya, semua orang harus peduli kepada keamanan dari dan orang lain.
“Tak boleh ada seorang pun yang tertinggal jauh di belakang atau terabaikan hak keselamatannya” pungkas Hengky. (***)