Editor/Pewarta: Alfondswodi
BITUNG (Gawai.co) – Dua pekan pasca bentrok 2 kelompok di Kota Bitung, ‘Kerja Malendong’ sebagai tagline Pemerintahan Kota (Pemkot) Bitung, terus dipacu. Kamis (7/12/2023).
Kerja Malendong tersebut, diimplementasikan melalui kerja kolaborasi, Pemkot Bitung dan jajaran POLRI serta TNI, dalam mengatasi pasca bentrok 2 kelompok di Kota Bitung.
Adapun kerja kolaborasi tersebut, oleh pihak Pemkot dan TNI/Polri, menggelar berbagai kegiatan hingga penyaluran bantuan kepada masyarakat terdampak, tokoh agama dan tokoh masyarakat serta ormas.
Sementara itu diketahui, selain melakukan trauma hiling dan pemeriksaan kesehatan, pihak Pemkot, Polri dan TNI, juga menyalurkan ratusan bantuan yang diserahkan langsung oleh Kapolda Sulut, Irjen Pol Setyo Budiyanto, Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri, Dandim 1310/Bitung, Letkol Czi Hanif Tulen ST MIP, Wakapolda Sulut, Irjen Pol Jan de Fretes MM serta Kapolres Bitung, AKBP Tommy Bambang Souissa di berbagai kesempatan.
Dikesempatan itu, Kepala Badan Kesbangpol Kota Bitung, Oktofianus Tumundo, mengatakan dalam periode penyaluran bantuan itu, sudah sekitar 600 paket bantuan yang disalurkan.
Menurutnya, penyularan bantuan tersebut menyasar masyarakat terdampak konflik sosial di wilayah, Sari Kelapa Kelurahan Bitung Timur dan Pasar Tua Kelurahan Bitung Tengah Kecamatan Maesa.
“Sesuai ketentuan, pemerintah wajib memberikan bantuan kepada warga terdampak karena adanya kekuatiran untuk keluar rumah pasca bentrok massa kemarin,” kata Oktofianus, Rabu (6/12/2023).
Ratusan pekat bantuan itu, kata Oktofianus, dananya bersumber dari APBD, kemudian disalurkan bersama jajaran TNI dan Polri kepada warga terdampak.
“600 paket bantuan ini disalurkan di Aspol Pinokalan sebanyak 100 paket, Taman Kesatuan Bangsa sebanyak 400 paket dan Kodim 1310/Bitung sebanyak 300 paket,” katanya.
Jumlah pekat itu, kata dia, belum termasuk paket bantuan yang diserahkan Polri di Aula Kecamatan Girian Weru Kecamatan Girian. Menurutnya, paket bantuan itu merupakan bantuan dari Polri lewat kegiatan sosial yang diserahkan Wakapolda Sulut.
“Dari Pemkot sendiri, tidak berhenti di 600 paket. Tidak menutup kemungkinan masih akan ada, tergantung kemampuan keuangan daerah,” katanya. (ayw)