Editor/Pewarta: Alfondswodi
BITUNG (Gawai.co) – Usai menghebohkan para peneliti atau pencinta hewan alam liar, tentang temuan seekor primata Tarsius Albino, kini kembali temukan seekor ular sanca kembang (Malayophyton Reticulatus) atau ular Phyton Sulawesi dengan jenis ‘Albino’.
Penemuan ular ‘special’ itu disaat sejumlah pemandu wisata alam sedang melakukan pemanduan di kawasan konservasi alam Tangkoko bersama dengan sejumlah tamu manca negara. Selasa 29 July 2025.
Salah satu pemandu yang berada saat ditemukan ular Phyton Albino itu, mengatakan jika dirinya bersama rekannya sempat shock karena baru kali ini melihat ular Phyton berwarna putih dengan corak batik.

“Kami sangat kaget, karena biasanya ular Phyton berwarna coklat kehitaman dengan corak batik keemasan, namun kali ini berwarna putih dengan corak batik sama persis dengan Phyton pada biasanya,” ujar Meldy Tamengge saat dikonfirmasi awak media melalui pesan singkat WhatsApp. Rabu (30/07/2025).
Pria yang berkecimpung hingga belasan tahun dalam penelitian hewan primata dan struktur hutan dikawasan hutan konservasi alam Tangkoko, ini pun sangat yakin jika ular Phyton yang mereka temukan itu adalah jenis Phyton.
“Ini sudah sangat jelas ada jenis Phyton Reticulatus yang saat ini sudah berubah nama menjadi Malayophyton Reticulatus yang merupakan jenis ular sanca kembang pada umumnya di Sulawesi, namun dengan jenis Albino. Ini adalah temuan pertama saya secara pribadi setelah hampir 20 tahun bekerja di kawasan hutan konservasi alam Tangkoko,” beber Meldy.
Lebih lanjut, “Dari pengamatan corak batik sangat sama persis dengan Phyton pada umumnya, berikut dengan warna kelopak mata, jika kena cahaya memantulkan warna merah dan sebaliknya berwarna hitam,” tambahannya.
Namun pria yang memiliki hobby photography ini, secara umum belum bisa menyimpulkan jika ini adalah jenis baru ataupun jenis lainnya.

“Secara umum kami tidak berkompeten untuk menyimpulkan jika ini adalah jenis baru atau jenis Phyton Albino. Karena hal ini harus melewati proses panjang oleh sejumlah kalangan peneliti dan akademisi,” tandasnya.
Atas penemuan itu, Meldy dan sejumlah rekannya telah berkordinasi dengan sejumlah peneliti bahkan para pencinta reptil terkait dengan temuan Phyton Albino tersebut. Bahkan saat mencari informasi dari berbagai referensi belum dapat menemukan informasi tentang ular Phyton Albino yang mereka temukan tersebut.
Sementara itu, Phyton Albino tersebut ditemukan di hutan primer kawasan konservasi alam Tangkoko.
Berikut informasi umum tentang ular sanca kembang/batik versi Wikipedia:https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sanca_kembang#. (ayw)

















