Editor/Pewarta: Alfondswodi
BITUNG (Gawai.co) – Diduga anggota DPRD Kota Bitung melakukan praktik manipulasi Bill/Nota Pembayaran kamar hotel/penginapan. Sabtu (18/3/2023).
Dugaan praktik manipulasi tersebut, diketahui masuk dalam anggaran biaya perjalanan dinas yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Bitung, yang notabene adalah UANG RAKYAT.
Adapun biaya perjalanan dinas Pimpinan dan Anggota DPRD, telah diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 33 tahun 2020 dan dikuatkan dengan Peraturan Walikota (Perwako) Nomor 3 tahun 2020 tentang Perjalanan Dinas bagi Pimpinan dan Anggota DPRD.
Besaran biaya akomodasi itu, sesuai dengan Perwako Nomor 3 tahun 2020, untuk pimpinan DPRD mulai dari Rp 1.400.000 – Rp5.000.000/hari dan anggota DPRD mulai dari Rp1.290.000 – Rp2.750.000/hari, sesuai dengan daerah yang di kunjungi.
Sementara, dugaan praktik manipulasi Bill/Nota Pembayaran itu, para Wakil Rakyat mencari keuntungan dengan cara mencari harga kamar jauh dibawah dari biaya Rp 1.000.000 hingga Rp 2.000.000, perharinya, mereka (Wakil Rakyat.red) memesan harga kamar Rp 500.000 hingga Rp 750.000 per hari.
Dari penelusuran awak media, praktik manipulasi biaya perjalanan dinas tersebut, bukan baru ini saja akan tetapi sudah menjadi ‘trending’ dilakoni oleh para Wakil Rakyat sejak tahun-tahun sebelumnya.
“Itu permainan lama dan masih berlangsung hingga kini,” kata sejumlah sumber yang tak mau identitasnya diberitakan.
Mereka pun merasa heran, padahal biaya perjalanan dinas para anggota DPRD Kota Bitung, sudah diploting sedemikian rupa, diantaranya; uang harian, uang representasi dan biaya transportasi serta biaya penginapan.
“Tanpa melakukan manipulasi bill/nota akomodasi, mereka sudah mendapat kewajiban biaya perjalanan dinas puluhan juta rupiah dan tanpa melakukan manipulasi rate akomodasi yang telah diatur dalam Perpres dan Perwako,” katanya.
Terpisah, Plt Sekertaris DPRD Kota Bitung. Rudy Theno, sempat kaget! terkait dengan informasi dugaan praktik manipulasi tersebut.
Dirinya mengaku informasi dugaan praktik manipulasi Bill/Nota kamar hotel baru saja diketahuinya dan beliau berjanji mengklarifikasinya dugaan tersebut dilakoni oleh penghuni ‘Gedung Kerucut’.
“Saya tidak tahu, tapi nanti saya akan cek ke staf. Tapi setahu saya, praktek itu sulit dilakukan diera sekarang ini. Kalaupun ada, saya rasa itu oknum dan itu tindakan konyol,” tegasnya. (ayw)