Bitung  

Operasional PT Pelindo TPB Kembali Normal Pasca Robohnya 1 Unit RTG Crane

Konferensi Pers jajaran PT Pelindo Terminal Petikemas Bitung. (foto: istimewa)

Editor/Pewarta: Alfondswodi

BITUNG (Gawai.co) – Insiden robohnya i unit Rubber Tyred Gantry (RTG) Crane, sekitar pukul 09:00 wita, di kawasan Terminal Petikemas Bitung (TPB) gegerkan masyarakat di sekitar. Rabu (21/05/2025).

Insiden tersebut, tak menelan korban, hanya saja satu operator yang mengoperasikan RTG Crane dikabarkan sedang menjalani perawatan intensif di RSAL Dr Wahyu Slamet Bitung.

Manajer Operasional & HSEE PT Pelindo Terminal Petikemas Bitung, Abdul Rustan saat jumpa pers membenarkan robohnya RTG Crane itu dan pihaknya sementara melakukan sterilisasi.

“Perseroan memastikan tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut. PT Pelindo Terminal Petikemas saat ini tengah melakukan sterilisasi di area robohnya RTG dan mengatur kegiatan operasional terminal agar tetap dapat berjalan dengan baik dan lancar,” kata Rustan.

Selain itu, PT Pelindo Terminal Petikemas juga akan melakukan investigasi secara menyeluruh untuk mengetahui secara pasti penyebab dari kejadian.

“Dugaan awal karena angin kencang di area pelabuhan, tapi kami pastikan segera menyampaikan secara berkala informasi yang ditemukan dari hasil investigasi,” jelasnya.

RTG Crane adalah singkatan dari Rubber-Tyred Gantry Crane. 

Ini adalah jenis derek (crane) besar yang digunakan secara luas di pelabuhan dan terminal peti kemas. Fungsi utamanya adalah untuk mengangkat, memindahkan, dan menumpuk peti kemas (kontainer) di area penumpukan (stacking yard) atau dari/ke truk kontainer.

Ini ciri ciri RTG Crane  

* Beroda Karet (Rubber-Tyred): Ini adalah fitur yang membedakannya dari crane jenis lain yang mungkin bergerak di atas rel. Roda karet ini memungkinkan RTG untuk bergerak dengan fleksibel di seluruh area penumpukan tanpa memerlukan jalur rel tetap

* Struktur Gantry: Memiliki struktur portal (gantry) yang tinggi dengan dua tiang vertikal yang kuat dan balok horizontal di atasnya. Struktur ini memungkinkan RTG untuk mengangkangi beberapa baris tumpukan peti kemas.

* Mobilitas Tinggi: Karena menggunakan roda karet, RTG sangat mobile dan dapat bergerak dari satu blok penumpukan ke blok lain dengan relatif mudah. Baca Juga: Terminal Petikemas Bitung Layani Ekspor Langsung Ke China Setelah 10 Tahun Vakum

* Efisiensi Ruang: Mampu menumpuk kontainer hingga beberapa lapis, sehingga sangat efisien dalam penggunaan ruang di terminal peti kemas.

* Dilengkapi Spreader: Bagian penting dari RTG adalah spreader, yaitu alat yang terpasang pada hoist (mekanisme pengangkat) yang berfungsi untuk menggenggam dan mengunci peti kemas secara aman selama pengangkatan dan pemindahan.

* Sumber Daya: Umumnya ditenagai oleh mesin diesel, meskipun kini ada juga varian E-RTG (Electric RTG) yang lebih ramah lingkungan dan efisien energi. Singkatnya, RTG Crane adalah tulang punggung operasional di banyak pelabuhan modern, yang membantu mempercepat alur logistik peti kemas. (*/ayw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *