Editor/Pewarta: Alfondswodi
BITUNG (Gawai.co) – Mengatasnamakan Gerakan Muda Maurits (GEMAR) puluhan anak muda dari latar belakang organisasi di Kota Bitung, mendeklarasikan mendukung Pasangan Calon (Paslon) Presiden Ganjar Pranomo-Mahfud Md (GAMA) di Pilpres 2024.
Sebelum kegiatan pendeklarasian komunitas GEMAR dan nonton bareng Debat Paslon Presiden, diawali dengan diskusi publik yang dihadiri para panelis yang merupakan aktor intelektual asal Kota Bitung yakni; Arianto Kadir dan Combyan Lombongbitung.
Salah satu inisiator GEMAR, Excel Paneo saat ditemui awak medis, mengajak para generasi milenial dan generasi Z untuk berpartisipasi dalam kontestasi politik di Pemilu 2024, yang puncaknya diadakan pada 14 Februari 2024 pekan depan.
Menurutnya, sebagai generasi milenial dan generasi Z, tak boleh bersikap apatis terhadap isu-isu politik di tahun 2024, dimana sebagai tahun politik atau tahun penyelengaraan Pemilu.
“Kesadaran dalam menjaga kohesi sosial ditengah perbedaan adalah sesuatu yang mutlak, terlepas dari perbedaaan perspektif dan pandangan politik. Peran penting anak muda sangat dibutuhkan dalam menentukan sikap di lima tahun kedepan,” kata Excel saat bersua awak media disela-sela nonton bareng Debat Paslon disalah satu cafe di wilayah Madidir Unet, Kecamatan Madidir, Kota Bitung. Minggu (4/2/2024).
Selain itu, Excel yang diketahui menjabat sebagai Ketua IMM Kota Bitung, menegaskan arah menentukan pemimpin bangsa ke depan anak muda harus berdasarkan kajian.
“Kita harus benar-benar melihat visi dan misi calon Presiden lalu kemudian dikaitkan dengan permasalahan serta tantangan Indonesia ke depan. Sebagai bagian dari gerbong pemuda jangan sampai dibodohi oleh gimik politik. Kita harus sadar dalam menilai berdasarkan rekam jejak dan kualitas dari Capres,” tandasnya.
Dikesempatan itu, gabungan anak muda Kota Bitung yang mengatasnamakan GEMAR, mendeklarasikan dan menentukan arah pilihan di Pilpres 2024, mendukung Paslon Ganjar-Mahfud.
“Deklarasi memenangkan pasangan GAMA sudah melalui proses pertimbangan yang cukup matang. Terutama dalam beberapa kali debat sebelumnya menjadi tolok ukur GEMAR dalam menentukan sikap. Pemilih yang cerdas tidak boleh terbawa arus media sosial,” pungkasnya. (*/ayw)