Editor/Pewarta: Alfondswodi
BITUNG (Gawai.co) – Jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) menjadi moment menyedihkan bagi sejumlah Tenaga Harian Lepas (THL), yang beragam kristiani. Rabu (14/12/2022).
Pasalnya, momentum menjelang Nataru, yang seyoyaknya sebagai momentum istimewa bagi kaum Kristiani saat mempersiapkan menyambut Natal, kini menjadi pergumulan berat bagi THL dilingkup se-Kecamatan Girian.
Berdasarkan ungkapan sejumlah THL, yang sangat mengharapkan gaji pokok mereka diterima full menjelang Nataru, berubah menjadi suasana tak menyenangkan. Yang diakibatkan oleh salah satu oknum di Kecamatan Girian, yang menyunat gaji pokok THL tersebut.
“Bulan ini kami hanya menerima Rp 1.300.000 dari yang seharusnya 2 juta rupiah. Kami kaget potongannya sangat besar dan berjumlah Rp 700.0000,” katanya saat dikonfirmasi sejumlah awak media. Selasa (13/12/2022).
Jika memang pemotongan ini memiliki dasar tidak menjadi masala. Menurutnya, tidak mempersoalkan hal ini, namun sangat disayangkan jika persoalan ini terus menerus terjadi.
“Takutnya ada beberapa THL yang akan mengeluhkan persoalan ini dan menjadi persoalan di kepemimpinan MMHH,” kata sumber yang enggan namanya diberitakan lagi.
Sementara itu Camat Girian, Kader Jumading ketika dikonfirmasi mengatakan jika memang ada kesalahan input data di Kecamatannya.
“Ini adalah kesalahan dari kasubag kami di kecamatan, mungkin lalai atau apa sebabnya yang saya tau tidak diinput dalam pergeseran anggaran bulan desember ini,” katanya.
Namun Jumading sempat mengatakan jika dana sisa ini akan di rapel pada tahun 2023.
“Kami akan berkonsultasi dengan bagian keuangan semoga di tahun 2023 bisa dibayarkan dalam bentuk rapel,” tutup Jumading. (*/ayw)